AKHIR AWAL MEMANGGIL
Gunung papagaran,
13 Juli 2020
Pagimu tiada matang
Terlantun panas yang membasah
Nampak Tamparan rintik menendang pejalan
Namun ,Tidak demikian nama agungmu
Digaris batas, angin menyapa riang
Hendak kemana "ucapnya"
Tergesa dengan senyum kubalas sapaannya
Ikutlah... kekasihku memanggil wahai amanah
"Ucapku"
Pagimu tiada matang
Hari ini, seperti hari lainnya, hati terjaga dengan perasaan harap dan ketakutan
Di atas cakrawala mataku buta kerena harap kerinduan
Di tapak bumi kakiku lunglai ketakutan tidak menyenangkanmu
Burung-burung terbang berkicauan
Riuh menyebut namamu
Gunung kokoh berdiri lantang memujimu
Sungguh,Pada uluran sucimu jua terdapat cangkir air penghidupan
Air penyembuh dahaga yang karam dan bersafar
Pagimu tiada matang
Telah sampai awal bagiku,Sedang kematian adalah citaku
Terduduk menatap wujud keindahanMU
Akhir awal gelora RINDU
هو الحبيب الذي ترجى شفاعته
لكل هول من الأهوال مقتحم