Prologue
Cerpen
Kutipan Cerpen Prologue
Karya bangjik
Baca selengkapnya di Penakota.id

Sejak malam jumat kemarin, aku bertetapan duduk mengamati sepasang bunga dan daun. Angin, bersepoi lembut pertanda akan tiba hujan. Sambil mencerna kehidupan, aku terbuai dalam gerak gerik bunga dan daun. Mereka berbincang pasal dunia yang fana. Mereka bakal mengerti salah satu diantaranya akan gugur, layu, rapuh, jatuh, hingga separuh kesadaran hilang terbawa luka yang menganga. 


Bunga itu pun mulai mengajukan pertanyaan; "kenapa semakin bertambah usia, manusia muda menjadi renta tua. Rambutnya berubah memutih?"


Aku terdiam, melihat tanaman itu menanyakan perihal tersebut. Lalu kujawab dengan perlahan jelasku, "ya begitulah mati nanti aku akan dikafankan dengan kain putih tanpa ada sehelai pakain bagus yang melekat seperti pertama kali aku hidup telanjang datang ke bumi."


"Lalu mengapa manusia semakin tidak jelas memaknai dunia ini?" Tanya daun yang sudah tidak sabar menyela. 


Jawabku, "bukan karena kami tidak mengerti dunia lagi tetapi tuhan sedang menjelaskan pandangan bahwa memang benar dunia hanya fana, dan makhluk kehidupan itu nyata. Tuhan semakin menjelaskan bahwa dunia ini hanya sementara, dan akhirat telah jelas diubun kepala."


Langit menggelegar, pertanda cuaca mendung mulai menghujam. Kemudian, suara ibu yang memanggilku memecahkan suasana perbincangan. Membuat bunga dan daun mematung sambil menutup obrolan.


Hujan pun turun membasahi semua isi makhluk yang hidup dibumi, dan cerita singkat malam itu menyadarkan aku semakin percaya bahwa dengan bersyukur dan berdoa tuhan senantiasa menjaga hambanya. 



masih terdengar sampai disini

dukaMu abadi. Malam pun sesaat terhenti

sewaktu dingin pun terdiam, diluar

langit yang membayang samar


kueja setia, semua pun yang sempat tiba

sehabis menempuh ladang Qain dan bukit Golgota

sehabis menyekap beribu kata, disini

di rongga - rongga yang mengecil ini


kusapa dukaMu jua, yang dahulu

yang meniupkan ruang dan waktu

yang capai menyusun Huruf dan terbaca:

sepi manusia, jelaga

30 Dec 2020 12:41
74
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: