Di udara masuk berjejal
ribuan pujaan dan menyadari
telah lepas juga tangan terkepal
dan bercermin sendiri.
Cermin lewat aroma santan,
kulit ketupat, kue kering, bersalaman,
segala menang dan merapai gapai
seolah datang dan tanduk terurai.
Di pertemuan kesabaran
dan kerinduan, namaNya
adalah gema tunggal peran
dan disebut manusia bertanya,
telah kah menang bertamu
pada kita?
Selalu waktu menjadi
ibu bagi setiap satu
memadu antara
jalan dan perjalanan.
Dan kita tiada apa
dalam seluruhNya.
—Bhatarafana
Mei 2022
Bogor