Jangan katakan kepada
urai bahwa gaya nyata adanya
karena pada akhirnya Sir Isaac Newton
membaca dan menonton
kubangan sisa tronton
bagai planck membawa foton:
tidak penting apakah fluida
atau rukun tetangga
masih ada konferensi
Solvay mengitari dawai-dawai
Hawking tertawa di balik M-string
dan pamungkasnya teori datang
hingga level Freud-Jung.
Biarlah gelap membawa
pesan cahaya bagi orderan
selayak Go-Food ke pekarangan
rumah-rumah orang hilang dan
dipaksa pulang dari dunia
dengan kemarahan Widji
menjadikan Madilog amunisi
bagi represi dalam pembalut kekuasaan
lembaga perdamaian dan kehancuran
padanya Winston tai-kucing teleskrin
persetan Bung Besar
karena gelap adalah silau senyap
bagi ketakutan keterasingan
insan.
Scopenhaur dorong saja nenek itu
Menghitung Kierkegaard di kancing baju
Meminum wanita selayak Einstein
tanpa pretensi membawa gravitasi
dan membenci Hubble jika padanya
dadu diputar, siapa kita lagi balik
menunjuk Galileo sibuk menentang
gereja.
Aku kemarin sepi sendiri macam Chairil
Juga sampai kini mata dikail
utang-utang tanahku, O Ibu,
mimpi merdeka tidak lain selain
utopia menghisap dalam-dalam
batang distopia menghunus kuat-
kuat kaum Sophia.
Ampun: kota berumpun sempit
macam Cartinese Playboi Carti
membatasi kata-kata hingga
lebat semantik menguasai jalanan.
Eksis dalam diri luar diri
hingga berdiri sendiri
Di mana lemah bersembunyi?
Mimpi-mimpi sepi!
—Bhatarafana, di balikmu
2019