Andai suatu waktu
Bahasa punah dan kata-kata gugur
menguap sejentik
Maka satu-satunya yang
tersisa adalah
namamu sendiri mengarungi
suaraku
Semua tanda tidak mampu
menampung lagi isi
napas
Dan namamu terus menampung
napasku
Mengisi penuh diriku
Dalam dunia tanpa bahasa
sekalipun,
setiap huruf pembentuk
namamu merangkai
musim baru
Aku tanah tandus,
bulevar hancur
Datang dirimu,
kurapal tanpa bahasa
Dari air tanah
Tumbuh banyak kemuning
Jika tidak sampai
suaraku merapai
mulutmu
Menyemai namamu
masih sebagai
isi matamu
Aku warna
dan tidak ada kutipan
waktu paling mewah
Kecuali mata dan mu
Biarkan bahasa pergi punah
Sepanjang namamu
Setapak napasmu
Masih kurapal mengisi
penuh—aku!
28 Maret 2020