Manusia yang tak kunjung belajar dari kesalahan mereka sendiri yang sudah tidak terhitung layaknya sebanyak bintang di langit, pastinya ini hal yang normal untuk kita manusia yang memang tidak sempurna. Seperti Pinocchio yang hidungnya memanjang jika dia berbohong, manusia seharusnya bersyukur karena tidak mempunyai efek yang sama karena saya percaya pasti hidung kita sudah sejauh mata memandang. Tapi apa yang bisa kita lakukan? Apakah sudah telat untuk menebus semua kesalahan ini? Bukankah membuat kesalahan tidak apa – apa? Toh kita hanya manusia yang tidak sempurna. Namun tertulis di
Amsal 28:13 “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
Memang manusia tidak bisa berhenti atau mencoba untuk tidak sama sekali berbuat masalah, pasti sudah ada banyak hal yang kita lakukan maupun sekecil atau sebesar apapun dosa tersebut. Tapi yang pastinya menurut ayat ini kita harus mengakuinya dan meninggalkannya untuk membuat kita menjadi individu yang lebih baik lagi, namun apakah kita manusia layak untuk dimaafkan? Layakkah kita untuk menerima belas kasihan? Apakah sudah telat untuk re-start ulang?
Tertulis di Lukas 5:32 “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Menurut ayat tersebut, bahkan Allah sendiri datang ke dunia ini bukan hanya melihat orang benar. Namun orang yang berdosa yaitu kita manusia supaya kita bertobat, memang tidak mungkin jika kita berjanji pada diri sendiri “saya tidak akan melakukan dosa ini lagi” dan keesokan harinya kita memang 100% langsung berhenti, menurut saya itu tidak mungkin. Semuanya membutuhkan proses layaknya kita manusia yang mulai dari merangkak, lalu berjalan, dan pada akhirnya bisa berlari dan melompat. Dan ada saat – saatnya kita jatuh dan itu tidak apa – apa, yang dilihat adalah hasilnya apakah kita bangun dan berusaha lagi atau hanya jatuh dan tidak bangkit lagi. Alangkah baiknya juga kita menasehati saudara terdekat kita yang hilang dari jalannya. Seperti tertulis di
Matius 18:15 “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.”
Semoga melalui jurnal singkat ini, kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan membantu saudara – saudara kita ke jalan yang benar, terlebih lagi tidak mengulangi kesalahan kita yang kita lakukan berulang – ulang kali demi kemulian Bapa. Semoga harimu menyenangkan, sekian dan terima kasih.