Kita pastinya ingin sukses dan mempunyai masa depan yang stabil, dari aspek finasial sampai mental. Dan salah satu cara awal yang harus kita lakukan adalah membuat rencana dan berpikir apa yang harus kita persiapkan dari dini supaya saya bisa mempunyai masa depan yang terbaik, tapi terkadang expectations kita tidak sesuai dengan reality. Banyak tantangan yang harus kita lalui di kehidupan ini, tidak semuanya instant di dunia ini layaknya Aladdin yang bisa mempunyai semua yang dia mau hanya dengan meminta kepada genienya. Namun apakah semua masalah yang kita lalui bisa kita atasi? Bagaimana jika kita sudah putus asa terlebih dahulu dan tidak mau berusaha lagi? Tertulis di
1 Korintus 10:13 “Pencobaan – pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan – pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Menurut ayat tersebut, semua tantangan yang akan kita lalui demi meraih expectation kita itu tidak melebihi kemampuan kita. Seberat apapun beban kita di dunia ini pasti bisa kita atasi, pastinya tidak sendiri namun dengan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kita. Seringan maupun seberat apapun beban kita, marilah kita selalu meminta tuntunan Tuhan untuk ke jalan yang benar dan berserah kepadanya karena Dia pencipta kita umat manusia. dan tertulis di
Amsal 3:6 “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Dan Amsal 16:9 “Hati manusia memikir – mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
Marilah kita percaya bahwa hanya Ia yang kita butuhkan di kehidupan ini dengan upaya yang kita lakukan dengan bekerja keras seperti slogan “Ora Et Labora”.
Bukan hanya kerja saja namun kita juga butuh pertolongan Tuhan, juga sama sebaliknya jangan hanya meminta pertolongan Tuhan namun tidak mempunyai upaya dalam usaha apapun. Percaya dan berserah kepadanya karena tertulis di
Matius 6:26 “Pandanglah burung – burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung – burung itu?”
Kita semua berharga di mata Tuhan, jangan sampai kita berpikir sebaliknya. Dan semoga melalui jurnal ini kita bisa terus berusaha dan percaya kepadaNya karena hanya Tuhan yang mengetahui masa depan kita. Sekian dan Terima kasih.