Fana adalah aku, rasa kita abadi
Puisi
karya @cacaa
Kutipan Puisi Fana adalah aku, rasa kita abadi
Karya cacaa
Baca selengkapnya di Penakota.id

Tidak ada yang abadi kataku,

Ada yang abadi tapi tidak dengan kamu katamu,

Ku tanya kembali padamu "loh memangnya nanti kamu akan abadi?"

Kemudian kamu tertawa setelah mengerjapkan beberapa kali matamu

Aku tengok kanan-kiri, depan-belakang tidak ada yang lucu menurutku.

Ku rogoh cermin bekas bedak yang ada di dalam tas selempangku

"Untuk apa?" katamu

Lalu kau mengambil sembarang cerminku dan menaruhnya di sebelahmu

"Kau paham kan?"

"Apanya?" kataku

"Begitulah sifat dasar manusia berserta wujudnya. Tidak ada yang abadi jika ada yang menghentikannya, sama seperti aku--aku tidak akan abadi jika sang penguasa telah menghentikanku

Aku terdiam sebentar mencerna setiap kalimat demi kalimat lalu mencoba memahaminya

"Termasuk rasa?" tanyaku sambil menatap matamu

"Terkecuali itu, rasa itu tidak bersifat nomaden jika pemiliknya juga tidak nomaden. Makanya kamu jangan imigrasi, urbanisasi, transmigasi dan export-import. Kan yang fana adalah aku rasa kita abadi."



29 Sep 2019 20:50
149
Rest Area Km. 207A, Jl. Tol Kanci - Palimanan, Setupatok, Mundu, Cirebon, West Java 45173, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: