Tidak ada yang abadi kataku,
Ada yang abadi tapi tidak dengan kamu katamu,
Ku tanya kembali padamu "loh memangnya nanti kamu akan abadi?"
Kemudian kamu tertawa setelah mengerjapkan beberapa kali matamu
Aku tengok kanan-kiri, depan-belakang tidak ada yang lucu menurutku.
Ku rogoh cermin bekas bedak yang ada di dalam tas selempangku
"Untuk apa?" katamu
Lalu kau mengambil sembarang cerminku dan menaruhnya di sebelahmu
"Kau paham kan?"
"Apanya?" kataku
"Begitulah sifat dasar manusia berserta wujudnya. Tidak ada yang abadi jika ada yang menghentikannya, sama seperti aku--aku tidak akan abadi jika sang penguasa telah menghentikanku
Aku terdiam sebentar mencerna setiap kalimat demi kalimat lalu mencoba memahaminya
"Termasuk rasa?" tanyaku sambil menatap matamu
"Terkecuali itu, rasa itu tidak bersifat nomaden jika pemiliknya juga tidak nomaden. Makanya kamu jangan imigrasi, urbanisasi, transmigasi dan export-import. Kan yang fana adalah aku rasa kita abadi."