Kutipan Puisi
-Atlantis Apatis-
Karya
choirulanwaren
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Kini pagi tak ramah lagi.
Embunnya kering, dedaunannya enggan dibasahi.
Kerontang bagai gurun Gobi.
Busuk bagai kandang babi.
Ahhhhh…. Siangku terlampau terik.
Kentut bis kota itu terlalu mencekik.
Derau bising kuda-kuda besipun lantang memekik.
Langkah kubawa berlari meski aspal ganas mencabik.
Lihat….! Senja pun telah berdusta.
Tiada lagi kini bias magenta.
Apalagi lintang garis cakrawala.
Semua tenggelam dalam lapuk romansa nostalgia.
Sekarang, malam-malamku menutup harapan.
Bulan dan bintang redup dalam pendaran.
Terkunci rapat dalam Pandora kehidupan.
Tenggelam, bersama Atlantis yang dilupakan.
Dunia memang sudah tak bersahabat.
Terkungkung dalam kubikal-kubikal korporat.
Terpasung gawai dungu setiap saat.
Pemimpi dan penyair anggur tak akan punya tempat.
Pena dan kata-kataku tak lagi terikat.
Rimaku pun telah lelah berkeringat.
Bait-baitnya sudah tak lagi bersemangat.
O….. Wilde, O…… Rimbaud malam ini terlalu bangsat.
Unduh teks untuk IG story