-Karat Lapis Lazuli-
Kutipan Puisi -Karat Lapis Lazuli-
Karya choirulanwaren
Baca selengkapnya di Penakota.id

Keruk, keruk, keruk semua gunung sampai membusuk

Urug, urug, urug, laut bersama nelayan-nelayan yang merutuk

Membusuk bersama ceruk tambang yang menyisa puing

Merutuk bersama nelayan-nelayan yang mengangkat jarring

Denging deret traktor pongah lantang merisak

Tunduk dan patuh pada Raja serupa bidak

Menyisa isak bulir padi bersama petani di balik topi caping

Melihat lintang zamrud khatulistiwa yang semakin miring


Kau terlalu sibuk, saling-silang halang berebut kuasa

Baku tumbuk, panting-pontang hadang menyebut konsesi

Menyebar isak tangis rakyat jelata

Yang menunggu kabar, kapan mereka akan mati


Debu-debu berterbangan dari utara hingga selatan

Dan di langit, jelaga dan polutan berebut tempat berdesak-desakkan

Abu dan paru kian mengental dalam perkawanan

Untuk mereka, kan dibawakan sebuah kabara tentang kematian


Ini untuk kemajuan zaman, kau katakan

Ini demi kesejahteraan banyak orang, kau bilang

Jadi jangan sekali-kali kau coba memberi penolakan

Atau penjara, akan menjadi satu-satunya tempaat kau untuk pulang


Menangis….!!!

Menangislah kalian di tengah tambang pasir

Di setiap ladang dan sawah yang mulai diarsir

Juga di pinggir-pinggir rumah yang terusir

Dan bersama para penyuara kebebasan yang mulai tersingkir

O……. Dewi-dewi keadilan

Tanah, rumah dan sawah kami dirampas

Oleh mereka yang meneriakkan kemajuan zaman

Yang datang bersama dalil-dalil modernitas


O....... Dewa-dewa pelindung

Dimana lagi kami mesti bernaung

Setelah ladang kehidupan kami dikungkung

Dan derap langkah kebebasan kami dipasung

Kupak bongkah lazuardi

Di bawah telapak kaki ibu pertiwi

Melihat langit mengepul digulung karbon

Menangisi tanah yang ditutup beton.

23 Jan 2019 02:14
141
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: