Doa kulangitkan
Kepala kubumikan
Namun aku masih sibuk mendulang dosa
Memintal iri dan dengki menjadi sehelai kain kebencian
Memendam bara pada dendam dalam tumpukan sekam
Menyemai amarah dalam lumbung-lumbung serapah
Merengkuh angkuh dalam jumawa paling paripurna
Doa kulangitkan
Kepala kubumikan
Namun aku kelewat sibuk mendulang dosa
Aku menabung doa dalam setiap sujud pada yang kuasa
Dalam lambung kesunyian kala malam telah sepertiga
Yang Adigung, Engkau adalah sebaik-baiknya yang maha
Rahmatmu segunung, sisakan aku sepetak tanah di surga
Doa kulangitkan
Kepala kubumikan
Namun aku masih juga sibuk mendulang dosa
Pada setiap masa, aku menerus dan terus menyemai dusta dalam kata
Pada setiap kata, aku sematkan angkara dalam egois paling sempurna
Hidupku berbalur lumpur nista sekujur raga
Kepalaku dibebani nestapa ke mana langkah dibawa
Doa kulangitkan
Kepala kubumikan
Namun aku belum berhenti mendulang dosa