Kutipan Cerpen
Rutinitas
Karya
chroo
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Aku melihatnya,
Ada lega, haru juga khawatir.
Hatiku bergumam sendiri, melakukan percakapan pribadi. Menyambung angan diri.
"Mas tumbuhlah menguat, menghebat, jangan berhenti masa emas mu, maafkan aku tak secemerlang dirimu"
Aku mengemasi barang-barang alat pekerjaan nya, buku, kertas, laptop, gelas besar bekas teh yang sudah tandas. Laki-laki terhabatku sedang tidur pulas kelelahan di kasurnya. Tidurnya selalu sama dari dulu, meringkuk, seperti anak anak yang merindukan pelukan ibunya.
5 menit lagi aku harus membangunkannya. Ia harus bergegas pergi keluar kota. Semua peralatannya sudah lengkap di ruang tamu sederhana kami di depan. Aku menghitung mundur waktu, tepat 5 menit aku akan bangunkan dia, seperti biasa, dengan caraku.
"Mas, teh panasnya sudah siap, stengah jam lagi mas harus berangkat keluar kota, berilah waktumu yang sedikit untukku di meja makan"
"Iya siap laksanakan Ratu"
Dia beranjak dari tidur, meraih handuk dan mandi dengan cepat. Ia tidak pernah mandi dalam waktu yang lama. Kalau ditanya alasannya membuatku terbang.
" Kan, waktu ku sedikit, di kamar mandi ada banyak setan, jadi mending aku berlama dengan bidadari ku"
Gombal bukan?
Mungkin, dulu. Aku jijik dengan kata-kata semacam itu. Tapi ntahlah, apapun pujian darinya membuatku terbang dan mengambang. Aku pikir, beginilah jatuh cinta berulang-ulang dengan yang sama. Rutin, sederhana namun indah.
Unduh teks untuk IG story