Baru saja aku menyelami air kata - katamu, lalu hanyut bersama untaian kata - kata cinta dan rindu yang kau sematkan rapih didalamnya
Bolehkah aku bertanya pujangga ? Untuk siapa kan kau kirimkan rindu malam ini ?
Hanya sekedar ingin tahu, karna aku masih menunggumu bersama harapanku yang mengawang tak tentu arah itu

Satu hal yang pasti kulakukan usai ialah mencoba memahami bahwa kita takkan pernah ada dalam satu makna yang sama untuk dipahami
Dan kini sekeras apapun aku mencoba melupakanmu, sekeras itu pula otakku bekerja mencari alasan untuk tetap menunggumu lebih lama lagi
Aku iri pada dia yang kau sertakan selalu dalam sajakmu bersama rindu, cinta, dan hangatnya kesederhaan itu

Akankah air kata - katamu itu mengguyur lamunanku yang berimajinasi semena - mena malam ini, atau mungkin memeluk kesunyianku yang tlah lama kau telantarkan
Kau seperti racun sekaligus penawarnya, dan entah apa wujudmu malam ini
Aku masih menerka - nerkanya bersama kebodohan yang takkan pernah kusesali.