Pukau Asteroid
Untuk Reva
aku melihat sabana di keningmu
meloka rima purnama
berpendar bertengadah
mengelopak di kolam matamu
di atas kanvas
aku menghela nafas
meneroka yang belum pantas
di penghujung ulung cemas
sepasang mata yang candu
kuselipkan surat di setiap kedipnya
lantaran, dihadapan rahasia
aku tak bisa berkata apa.
lembar demi lembar
tumpah di depan altar
tempat menaruh cinta yang samar
Semoga kau lepas dari rumitnya mimpi
dari pukau asteroid
Yang luruh sewaktu malam
Menancap pada ufuk rindu
Yang kian temaram
Berkhalwat menuju
Kuil solitude
menanti jatuh rinai
Yang tak lagi turun
di rumah-rumah kecilmu
Kita tau sepasang merpati selalu datang terlambat
tapi Ia tau kehampaan
akan menolak pergi
Kepada yang taat
(Pemalang, 2020)