Mungkin itu adalah perjalanan alternatif, tetapi itu seru karena bisa saja aku tahu versiku di alternatif lain.
Saat itu aku sedang duduk santai di sebuah taman yang penuh keramaian. Di taman itu aku melihat seorang perempuan yang baru saja menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi. Dia duduk sendiri sembari sibuk menatap layar smartphonenya, terlihat dia menggunakan kacamata dan masker. Tapi itu hanya sebuah kilasan yang aku lihat, karena aku terlalu fokus menikmati keramaian yang ada.
Aku kemudian teringat akan beberapa pengalaman sebelumnya, mungkin sekitar 5-10 tahun yang lalu. Banyak sekali pengalaman yang sepertinya dapat menciptakan percabangan hidup. Bisa tercipta berbagai opsi yang mungkin akan menarik.
Salah satunya, bagaimana jika aku terpilih masuk OSIS saat tahun pertama di sekolah dan aku sangat percaya diri serta berani saat itu? Mungkin cuman khalayan tapi aku ingin tahu percabangan hidup itu.
Terkadang aku memikirkan kalau aku terpilih, kemungkinan aku dikenal oleh satu sekolahan menjadi sangat tinggi. Mungkin juga tercipta opsi dimana aku bisa menjadi seorang ketua osis di sekolah itu. Dari ketua osis itu, bisa saja tercipta berbagai opsi seperti berprestasi, mendapat beasiswa, ataupun malah aku bisa masuk kuliah di Perguruan Tinggi yang tidak pernah aku kira.
atau...
bisa saja menjadi kebalikannya.
Tetapi aku merasa bahwa hidupku sekarang merupakan opsi yang kurang sesuai aku dapatkan. Hanya gara-gara aku tidak percaya diri dan berani, ternyata bisa berdampak hingga sejauh ini. Kalau dibandingkan, hidup sekarang ini hanyalah seperti karakter NPC pada suatu game yang berfungsi untuk mendongkrak perkembangan para MC lainnya.
Mungkin diriku dengan versi terbaiknya sekarang sangat senang. Mungkin saja dia sekarang sedang berkuliah di tempat yang diidamkannya, mungkin sekarang dia sudah memiliki usaha sendiri dan memiliki penghasilan, atau bisa saja dia sekarang menjadi sosok yang dikenal publik luas karena berbagai hal luar biasa pada dirinya. Banyak sekali hal baik yang datang pada dirinya.
Sekarang bagaimana?
sekarang layaknya jam yang terus berputar tanpa henti, berjalan terus dari hari-kehari, tak kenal henti. Entah apa yang sudah dilakukan sejauh ini. Karena hanya rasa kecewa yang selalu muncul. Optimis dan sabar itu terus tergerus tanpa henti. Memupuk rasa dendam, rasa tidak suka, rasa benci hingga kau merasa unworthy.
Tapi semoga kehidupan di dunia ini, menjadi kehidupan terbaik yang pernah aku miliki, karena mungkin ada alasan besar aku hidup hingga kini.
Tak terasa keramaian itu menjadi kosong di taman itu. Perempuan itupun sudah dijemput oleh keluarganya. Tinggal aku sendiri berada disini.
Dari berdiam dan termenung, aku senang jika diriku di kehidupan lain memilih jalan yang percaya diri dan berani, semoga dia sangat menikmati perjalanan hidupnya.
Jika ada jam yang memutar kehidupan, maka aku akan memutar arahnya secara terbalik.
.........di alternatif kehidupan lain........
"Kok jarum jam itu berputar sebaliknya?"
"aku di taman? Taman ini lumayan ramai!"