Panggil saja dia Setadewa
Lelaki pemilik gurat senyum di pipinya
Pekerja seni yang telah tuntas memahat cerita di hati seorang wanita bernama Danila
Kedua nya sepakat menukar kecewa dengan bahagia
Di atas sebuah meja dua cangkir kopi sebagai saksinya

Tentang Tuhan pemilik rencana kehidupan
Mereka telah paham akan makna ditinggalkan dan meninggalkan
Tentang restu sebagai pondasi bahtera rumah tangga
Mereka telah meyakini tak ada yang mudah untuk sampai pada sebuah pulau indah nun jauh disana

Setadewa dan Danila
Dua sejoli yang menasbihkan diri pada titik nadir sebuah cinta
Sepasang kekasih yang rela kehilangan nyawa demi sebuah pemaknaan saling menjaga
Kepada mereka Tuhan tertawa
“Tau apa mereka tentang cinta dunia?” Kata-NYA
Bukannkah yang dasar dari cinta adalah kecewa
Kehilangan adalah cara Tuhan paling sederhana menunjukannya
Setiap insan yang bernyawa akan merasakan tiada
Dan dua manusia yang semula tak saling menyapa,
Hingga akhirnya melebur menjadi satu senyawa
Kelak, pasti akan merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan untuk selamanya.
Danila dan Setadewa tercenung, mereka telah lupa.
Tak ada yang kekal di dunia,
Kini yang terdengar hanya raungan rindu dan isakan tangis hilang sepi dan tiada
Sebab Setadewa telah lupa bahwa Danila tinggal angan semata
Ilusi nya menciptakan wanita yang telah pergi lima tahun silam lamanya
Oh Dahlia, kekasih hati bahagialah di tempat yang sesungguhnya kau berpulang, biar rindu ini hanya aku saja yang rasa.

Batang, 22 Februari 2018 21:46
Dian Erviana

#MengarsirKisahKasih