Kutipan Puisi
Pekat
Karya
diniasta12
Baca selengkapnya di
Penakota.id
gemercik yang memainkan irama bernama engkau masih juga bermain dalam kepala
tak juga ada tawa
tak jua ada jumpa
rindu terkikis makin menipis
namun perih menganga nyata di bawah pelupuk mata
sebari menghitung seberapa jejak yang sudah ditempuh
kamu ternyata masih di situ
memperpanjang memori yang mesti putus
menambah soal yang harus dikerjakan
kapan engkau kan enyah wahai pekat yang melekat
tak bosankah engkau merundung kalbu dengan kisah-kisah semu
sembilu lalu berlalu
Unduh teks untuk IG story