aku berdiri disitu
di pojok dekat ruanganmu
dengan secarik kertas biru

aku berdiri disitu
menunggumu
datang menyapa semua dengan sinarmu
ceriamu
yang begitu kamu

aku berdiri disitu
terpaku
melihatmu menatapku
matamu
masih jadi favoritku
tak hanya sekarang atau dulu
namun selalu

aku berdiri disitu
hingga kau melewatiku
harummu
mengisi udara disekitarku
wangi manis kesukaanmu
jadi kesukaanku

aku berdiri disitu
mengintipmu
dari celah pintu
kau larut dalam sibukmu
ada semburat ragu
dan tak sedikit kerutan di dahimu
serius, tak peduli sekitarmu

aku berdiri disitu
kau duduk disana menahan kantukmu
setelah berperang dengan egomu
berujung terdengar musik melagu
sambil bersenandung malu-malu
aku tersipu

aku berdiri disitu
saat hujan turun sore itu
kau menatap sendu
ke jendelamu
larut dalam lamunanmu
apa kau sempat memikirkanku?

aku berdiri disitu
saat petir mengagetkanmu
terperanjat agak kaku
tapi ekspresimu lucu

aku berdiri disitu
saat senja tenggelam menggelapkan harimu
kau bersiap pulang ke rumahmu
membereskan semua kertas dan buku
lalu berjalan terburu-buru

aku berdiri disitu
saat kau pulang dengan jemputanmu
kuamati sampai hilang dari pandanganku
aku sudah rindu

aku masih berdiri disitu
bahkan saat kau sudah tak datang lagi ke mejamu
tak pernah lagi kumelihatmu
padahal hanya itu
yang dapat kulakukan padamu
sebelum hadirku
menjadi benar-benar semu