cinta tak membawa luka dan airmata itu dusta.
yang nyata adalah pengorbanan dan pengeluaran tenaga yang berakhir sia-sia.
aku ingat saat pertama mata kita saling berjumpa, aku melihat sorot mata mu yang teduh dan syahdu.
sorot mata yang selalu ingin aku jumpa, dan setiap kosong membabi buta, pandangan ku lantas berlari mencari hangatnya sosok mu yang selalu bisa munculkan tawa.
hangat yang selalu memanaskan hati ku yang lama kian mereda, perlahan mencoret lara dan luka lama yang kasat mata dan masih menganga.
tapi ternyata, hangat mu juga lagi-lagi mencoreng luka.
yang lama-lama terasa perih, tapi candu juga disaat yang sama.