oranment
play icon
Naskah Drama Musikal - Doiku Sainganku (untuk 18 orang)
Naskah Drama
Kutipan Naskah Drama Naskah Drama Musikal - Doiku Sainganku (untuk 18 orang)
Karya ditdutvogh
Baca selengkapnya di Penakota.id

Karya : Dita Arrizki Maenardi


__________________________________ FLASHMOB AWAL ______________________


SCENE 1

TEMPAT KELAS

(Dita, Akira, Rizqiyah, Adit, Ivan, Allisya,Ika, Ratu)

Satria : Adit

Vanessa : Dita

Akari : Akira

Sugeng : Ivan 

Linka : Qiyah

Ros : Ika

Bela : Ratu

Virgin : Allisya


Pada pagi hari yang cerah, di ruang kelas sebelas ipa enam, dikisahkan tiga sahabat yang sedang kebingungan karena hari ini bertepatan dengan ulangan kimia

1Dita : eh kalian udah belajar belum??

1Akira : alhamdulillah sudah sihh

1Qiya : iyaa,,tapi aku masih belum paham yang nomer lima

2Dita : Sini aku bantu

Satria dan Sugeng masuk kelas dan menghampiri meja Virgin, Bela, dan Ros. 

Adit : eh iya hari ini kita ada ulangan ya?

1Ivan : haahh!!! Serius hari ini ulangan?? 

Satria memergoki Virgin yang sedang membuat contekan

Adit : bagi-bagi contekan dong

Ica : ih, apaan sih

2Ivan : Aku belum belajar lagi…gimana klo kita….

Sugeng berbisik kepada Satria, lalu keluar kelas

***

SCENE 2

TEMPAT DEPAN RUANG GURU

(Adit, Siska)

Mengetahui dirinya yang belum belajar, Satria dan Sugeng berinisiatif membohongi guru agar tidak jadi ulangan dengan cara menelepon Bu Rukmini dan menawarkan hadiah sejumlah uang.


Adit : assalamualaikum

1Siska : ya, walaikumsalam

Adit : selamat pagi, apa benar ini dengan Bu Ruk?

2Siska : ya, saya sendiri

Adit : selamat ibu mendapatkan undian uang tunai sebesar 3 m!

3Siska : 3m? bentar bentar, ini benar untuk ibu Rukmini?

Adit : iya bu, segera diambil uangnya sebelum jam 10 ya Bu

4Siska : oke, makasih

Adit : sama sama

Satria dan Sugeng membalik badan, dan bertemu Akari, Linka, dan Vanessa di sana.

1Ivan : kalian ngapain di sini?

1Akira : bukannya kita yang harusnya nanya ngapain kalian di sini?

Dita : kalau tau ada ulangan itu belajar, bukannya malah bohongin guru

Adit : dasar cewek tukang ngatur!

Dita : daripada kamu, berantakan, nggak jelas, dari dulu, hidup kamu nggak pernah bener tau nggak!

Sugeng menatap Satrua yang tidak percaya ia sudah dipermalukan perempuan. Satria marah.

Tiba-tiba Bu Rukmini keluar dari ruang guru

5Siska : loh, kenapa kalian masih di sini bukannya ke kelas?

2Ivan : loh, bukannya tadi ibu dapet undian 3M?

6Siska : oh 3M? itu mah kecil, ma ribu ma ratus ma puluh. ayo cepet ke kelas, ibu hitung ya, kalau sampai kalian telat, hukumannya push up, sepuluh, sembilan, delapan, .....

3Ivan : duh, mampus

Bu Rukmini menghitung terus sampai mereka pergi, diikuti Vanessa, Akari, dan Linka. Tapi Satria dan Sugeng malah menuju ke arah yang berbeda.

Ivan : mau kemana?

Adit : cabut ah, bosen ulangan

Ivan : Yaudah aku ngikut

****

SCENE 3 

TEMPAT : KORIDOR SEKOLAH 

(Deflin, Adit, Ivan)

Santoso : Deflin

Ara : Natasya

Satria dan Sugeng berjalan menelusuri koridor sekolah dan berpapasan dengan Santoso dan Ara. 

Deflin : Eh kamu mau jadi ketua osis nggak? Ini nih aku ada formulirnya

Satria mengambil satu lembar

Adit : AKU BAKAL BUKTIIN KALO AKU BISA LEBIH BAIK DARI VANESSA !!!!!

Ivan : Kamu mau jadi ketua OSIS Sat? nggak nggak, aku nggak yakin 

Adit : (Adit memukul kepala Ivan) Tau ah!

Satria berjalan meninggalkan Sugeng


SCENE 4 

TEMPAT : KANTIN

(Andre, Adit, Intan)

Suara bel istirahat berbunyi, Satria berjalan menuju kantin sambil membawa bekal 

Adit : good morning pak slamet

1Andre : widih, murid kesayangan bapak dateng juga, morning juga satria

2Andre : bu , ini lho yang bapak ceritakan kemarin

Intan : sapa toh, pak?

3Andre : itu lho yang suka ngasih bekal ke bapak

Intan : oalah, ini toh yang bapak maksud

Adit : bu, pesen geprek satu bungkus ya bu!

Intan : oke, siap satria!

Satria memberikan bekalnya kepada Pak Slamet

4Andre : wah apalagi ini

Adit : seperti biasa, sesuai pesanan bapak

5Andre : (membuka bekal) wha breakfast, thank you peri mach

Adit : pak, saya mau nanya nih. menurut pak Slamet, saya cocok gak jadi ketua osis? saya males pak, selalu diremehin sama orang-orang. sudah saatnya buat satria untuk buktiin ke mereka semua

6Andre : harus jujur nih?

Adit : iya lah, pak

7Andre : (Menutup bekal dengan sedikit pukulan) menurut bapak sih sekolah ini butuh pemimpin yang baik, berwibawa, dan ganteng macam satria

Adit : ah bapak bisa aja

8Andre : pokoknya bapak dukung satria jadi ketua osis di sekolah ini (Sambil merangkul Satria)

Adit : yaudah kalo gitu duluan pak, jangan lupa buat sarapannya (Menghampiri Intan dan membayar pesanannya)

Adit : makasih ya bu! Assalamualaikum (Melambaikan tangan)

intan dan Andre : waalaikumsalam

**

SCENE 5

TEMPAT : RUANG TAMU 

(Arfian, Rafida, Adit)

Sepulang sekolah, Satria masuk rumah dan mendapati ayah dan ibunya yang sedang duduk di ruang tamu

Adit : mlekom

Arfian : mlekam mlekom, yang bener tuh assalamualaikum. kemana aja jam segini baru pulang?

1Raf : udah jangan dimarahin terus, pak. kasihan anak baru pulang

Adit : satria ada latihan band, Pak.

Arf : kamu ngapain sih main band-bandan, lebih baik ikut marawis kayak tetangga sebelah, tuh udah manggung dimana mana. 

Satria diam sejenak dan mengeluarkan formulir pencalonan ketua osis

2raf : lagi ngeliatin apa sat?

Adit : ngeliatin formulir pencalonan ketua OSIS Bu

arf : siapa mau jadi ketua OSIS?

Adit : (Menoleh ke arah bapak)

3Raf : satria, pak

arf : nih, bapak kasih tahu ya, dalam sejarah keluarga kita, nggak ada yang jadi ketua-ketuaan, nggak bakat. lebih baik kamu tuh belajar aja, biar nanti bisa jadi pegawai negeri dapat bini cantik uang banyak

4raf : bapak, sama anaknya kok nggak ngedukung sih

5raf : bang sat, kenapa murung?

Adit : Adit capek bu (Ekspresi sedih dan berjalan menuju kamar)

arf : noh, anak Lo ngambek

***

SCENE 5

TEMPAT : RUANG MAKAN

(Ivon, Dita)

Hari berganti esok. Di sisi lain, Vanessa yang sedang menikmati sarapannya melihat maminya yang telah siap berangkat ke kantor  

1Ivon : pagi nessa

Dita : pagi mi

Ivon : gimana sekolah kamu? mami denger, kamu nyalonin diri jadi ketua OSIS ya.

Dita : iya

Ivon : bagus dong, mami yakin kamu pasti bisa

Dita : kenapa mami bisa bilang gitu?

Ivon : nes, piala-piala di kamar kamu itu udah jadi bukti kalau kamu pasti bisa menang. maaf ya, mama semalem – (membuka hp)

Dita : kapan sih mami merhatiin Ayla?

Ivon : (Mengangkat telepon) halo? 

  maaf ya nes, mami pergi dulu 

***

SCENE 6

TEMPAT : KELAS

(Adit, Ivan, Qiya, Dita, Akira)

Hari pengumpulan formulir pencalonan Ketua Osis pun tiba, Satria yang duduk di meja belakang sedang sibuk mengisi formulir 

Adit : (Mengisi formulir)

Ivan : lama banget si Sat, cepet, keburu dibalap Vanesa tuh

Adit : udah santai aja, kita udh pasti menang

Ivan : bener juga sih, kan kamu kandidat ter-

Adit : so pasti. oh iya, kamu harus jadi tim sukses aku ya 

Ivan : emangnya, kamu udah bikin visi misi belom?

adit : eh iya belum. yaudah sih di pikir nanti aja

Vanessa, Akari, dan Linka beranjak dari bangku dan keluar kelas, tak lama Satria menyusul dari belakang. Sugeng mencoba menyusul Satria namun ketika ia melewati bangku Vanessa, ia mendapati buku catatan Vanessa yang berisi visi misinya menjadi calon ketua osis. 

Ivan : rejeki anak Soleh nih, visi misi sang pesaing ketat (Mengeluarkan hp dan memfoto buku tersebut)

****

SCENE 7

TEMPAT : AULA

(Siska, Tristan, Natas, Deflin, Ica, Akira, Ika, Ratu, Dita, Adit, Qiyah)

Pengumuman kandidat akan segera dilaksanakan. Semua siswa- siswi beserta guru berkumpul di Aula untuk memilih siapa yang berhak menjadi ketua osis tahun ini.Kepala Sekolah mengawali dengan sambutan.

Tristan : Baik, selamat berkumpul semua siswa siswi sman 11 surabaya, saya sebagai kepala sekolah merasa sangat bangga melihat antusiasme kalian menyambut pemilihan calon ketua osis baru tahun ini. dan untuk lebih jelasnya, saya serahkan kepada osis periode tahun lalu.

Natas : baik, kami dari anggota osis akan mengumumkan kandidat calon ketua osis. Kandidat pertama   silahkan memperkenalkan diri

Dita : (Berdiri) Nama saya vanesa, dari 11 ipa 6

Adit : (Langsung berdiri) saya satria, dari 11 ipa 6

Deflin : baik, langsung saja kita mulai, kedua kandidat silahkan naik ke atas

Ketika hendak naik ke atas, Sugeng memberikan sesuatu kepada Satria 

Ivan : (Memberi kertas) lo baca ini aja

Adit : tapi gue udah punya 

Ivan : udh yang ini aja

Adit : bagus nggak nih?

Ivan : baguslah

Satria membawa kertas yang telah diberi oleh Sugeng dan naik ke atas panggung.

Deflin : pertanyaan pertama, apa kelebihan kamu yang tidak dimiliki pesaing kamu? Satria?

Adit : saya ganteng, vanesa nggak

(Semua siswa-siswi berkata “huuuuuu”)

Deflin : vanesa?

Dita : saya sangat terencana , saya memiliki program yang jelas dan matang, mulai dari mingguan, bulanan,semester, sampai tahun.

(Semua siswa-siswi tepuk tangan)

Deflin : apakah kamu orang orang yang tepat untuk menjadi ketua osis?

dita : menurut portofolio yang saya punya saya adalah orang yang tepat

(Semua bertepuk tangan)

deflin : satria?

Adit : saya bukan hanya orang yang tepat untuk menjadi ketua osis, tapi juga orang yang paling tepat untuk menjadi saingan vanesa

(Semua tepuk tangan)

tristan : oke tolong di jawab dengan jujur jika kamu terpilih menjadi ketua osis dalam 10 hari pertama masa kerja kalian, apa yang akan kalian lakukan? satria?

Sugeng memberi kode kepada Satria untuk membuka kertas yang ia berikan.

Adit : pertama, saya akan membentuk tim kerja yang diisi orang-orang yang kompeten. kedua, saya akan melaksanakan kegiatan yang sudah ada maupun yang akan kita buat sendiri bersama tim dan yang paling penting adalah saya dan tim akan menjadi jembatan komunikasi antara murid dan guru. Terima kasih

Akari melirik Vanessa karena visi misi yang dibacakan Satria sama seperti punya Vanessa

Siska : baik, silakan kandidat kedua

Tiba-tiba seluruh ponsel seluruh siswa berbunyi. Mereka segera membuka notifikasi yang ada di layar kunci ponsel mereka masing-masing dan mendapati suatu berita yang sangat panas.

Ica : sebentar-sebentar, pada lihat nggak berita dari whatsapp barusan?

1ratu : ternyata, calon ketua OSIS kita yang satu ini adalah anak koruptor?

Vanessa mendengar apa yang mereka katakan. Ia langsung membuka ponselnya dan mendapati berita tersebut. Ia sangat terpukul dan langsung meninggalkan aula. Di sisi lain, Satria tidak tahu apa yang sedang terjadi.

****

SCENE 8

TEMPAT : RUANG KELAS 

(Adit, Dita, Ivan)

Satria yang sedang duduk di bangkunya tiba-tiba dihampiri oleh Vanessa.

Dita : Dari dulu sampai sekarang kamu emang ga pernah bisa berubah ya, kamu selalu punya cara utk ngerusak kepercayaan orang lain

Adit : apaan sih aku ga ngerti lo ngmng apaan

Dita : justru aku yg ga ngerti kenapa materi debat kita bisa sama

Adit : hah? Sama?

Dita : kamu juga bayar orang buat milih kamu kan? Itu tuh jijik

Adit : loh aku ga bayar sapa sapa nes

Dita : aku tau sendiri kalau Sugeng sengaja bayar orang untuk milih kamu

Tiba-tiba Sugeng datang

Ivan : widih berduaan nih

Satria langsung menyeret Sugeng dengan kasar

Adit : heh gue gasuka cara kamu geng, lu gapunya otak apa ya? ngambil materinya vanesa terus lu kasih ke gua, lu mau jelekin gue didepan dia?

Ivan : lu gak jelek kok, lu ganteng

Adit : lu gaperlu bayar orang buat ngevote gw, dan gw gabutuh duit lo

Ivan : suka suka gw lah kan gw pengen lo menang. Kalo lo pengen menang ikutin cara gw!!

Adit : gw lebih baik kalah daripada menang tapi curang

Vanessa pun meninggalkan Satria

Adit : nes! Vanessa!

Deflin : heh heh heh ada apa nih?

Adit : tanya sama dia

Satria menunjuk Sugeng dengan kasar dan segera meninggalkan mereka. 

***

SCENE 9

TEMPAT : RUMAH

(Laila, Dita)

Sepulang sekolah, Vanessa duduk di ruang tamu dengan wajah murung. Tiba-tiba Nenek Vanessa menghampirinya.

1Laila : sayang.... Lagi mikirin apa?

Dita : mikirin mami oma

2Laila : bagaimana kamu bisa dapat jawabannya, kalo kamu tetap saja menghindar

Dita : mami udah ngerusak semuanya, oma. Ayla gak mau lagi ketemu sama mami

3Laila : jangan begitu dong sayang dia kan tetap mamimu

Dita : tapi mama udah ngehancurin semuanya oma. Rencana ayla hancur gara gara mami

4Laila : semua orang pernah bikin salah tapi bagian paling susah adalah memaafkan. dengerin dulu penjelasan mami. Saat ini dia sangat memerlukan kamu

Dita : iya oma

Vanessa meninggalkan oma dan berjalan menuju kamarnya.

***

SCENE 10

TEMPAT : RUMAH

(Ivon, Dita)

Ketika hendak menuju kamarnya, terdengar suara maminya sedang berkomunikasi dengan seseorang melalui telepon. Langkah kaki Vanessa berhenti sejenak.

Ivon : tapi opini masyarakat yang dibentuk dari awal itu gimana?

Vanessa datang memeluk maminya dan meneteskan air mata

Dita : maafin vanessa mi

Ivon : mami yang harus minta maaf sama kamu. Mami udah ngecewain kamu. Hey tapi kamu taukan mami gak pernah ngelakuin itu. Atasan-atasan mami ngelakuin itu tanpa sepengetahuan mami. Rekening dipindahin, mami gatau

Dita : kenapa mami gak bilang itu tadi malem? kenapa mami diem aja

Ivon : gak bisa nes. Mami mau aman buat kamu. Masa depan kamu masih panjang, kamu masih muda.

Dita : buat apa vanesa jauh jauh kalo mami sendirian

Vanessa dan Maminya berpelukan sambil meneteskan air mata. Mami sayang kepada Vanessa. Begitupula Vanessa menyayangi maminya.

****

SCENE 11

TEMPAT : AULA, DEPAN PAPAN PENGUMUMAN

(Ivan,

Keesokan harinya, Sugeng mendatangi Vanessa yang sedang duduk di kursi aula sambil bermain ponselnya 

Ivan : nes, gue mau minta maaf sama lo

Kemudian Satria datang menghampiri Sugeng dan Vanessa

Adit : masih berani Lo nampakin diri di depan Vanesa setelah apa yang Lo perbuat?

Ivan : sat, gue minta maaf

Adit : basi!

Dita : gue juga minta maaf karena udah ngerusak persahabatan kalian

Adit : nes, Lo korban di sini, kita yang salah

Dita : di sini, kita sama sama terobsesi, aku yang pingin kuliah ke luar negeri, dan kamu yang pingin buktiin ke banyak orang kalau kamu nggak serendah itu. (noleh ke sugeng) dan kamu yang berusaha untuk bantu sahabat tapi sayangnya dengan jalan yang salah.

Ivan : maafin kita nes

Adit : lu kata siapa kita?

dita : gue bakal maafin kalau kalian akur lagi

 Adit dan Ivan hanya saling melirik.

Setelah masing-masing calon ketua osis memaparkan visi misinya kemarin, hari ini dilaksanakan pemungutan suara bagi seluruh warga sekolah untuk memilih siapakah yang akan menjadi ketua osis pada periode selanjutnya. Semua warga sekolah berkumpul menjadi satu di aula.

Natas : Baiklah, hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Kedua kandidat akan kembali diadu dan pemungutan suara akan dilakukan

 Satu Per Satu Murid Memasukkan Kartu Suara

Tristan : baiklah, dengan ini saya nyatakan bahwa ketua osis periode 2019-2020 jatuh pada Vanessa Anggita

Semua orang bertepuk tangan. Satria dan Vanessa saling bersamaan dengan bapak kepala sekolah dan ibu guru. Akari dan Linka mendatangi Vanessa dan memberi ucapan selamat. tak lupa, pak slamet juga turut memberi semangat kepada satria 

Adit : nes,selamet yah

Dita : Thank you

Kemudian Ica, Ratu, dan Ika datang

Ica : ehem

Sugeng dan Akari juga mengikuti dari belakang 

Ivan : dasar mulut ember! mau ngapain lagi Lo

Akira : justru lo yang mulut ember, main bayar orang buat ngedukung satria, bikin sahabat gue harga dirinya jatuh di depan banyak orang lagi

ivan : maafin gue dong, gue janji bakal lakuin apapun biar dapat maaf dari lo

dita : lah, kenapa jadinya kalian yang baper sih?

Ica : maafin kita, nes

Tak lama Satria menghampiri

Adit : setelah apa yang Lo lakuin ke dia, dengan mudahnya lo minta maaf?

1Ika : kok malah kamu sat yang sewot?

1ratu : niat kita ke sini untuk undang kalian ke acara party sweet seventeennya Ica, besok

(Semua pemain masuk)

all : kita nggak sekalian nih?

Ica : buset! banyak amat!

****

SCENE 12

FLASHMOB TERAKHIR!!


calendar
09 Jul 2019 11:22
view
15.4K
wisataliterasi
Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
idle liked
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig