Kutipan Puisi
Penjinak Senja
Karya
diyanamatir
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Warna merah merona seperti biasa,
ia datang bersama para pengelana,
membawa gumpalan awan hitam, bergulung-gulung tak terhingga
terasa kelam memang, sampai burung enggan berlarian dihadapanya
Apakah ini pertanda, ~
tanda akan adanya air tumpah dari atas kepala?
ia menjinakkan senja sejenak, memudarkan warna indahnya sesaat
Barangkali ia hanya ingin meluapkan kesedihan yang tertahan, ~
atau hanya mengirimkan rindunya melalui air hujan.
Lalu, senjapun berlalu, secepat rindunya yang kian tak tertuju
Ia pulang dengan hati lapang,
tidak hilang asa, ~
karena besok ia akan datang menjinakkan senja,
dan mengirimkan derasnya rindu bersama hujan.
Jakarta, Oktober 2017
Unduh teks untuk IG story