Kutipan Puisi
Sujud yang Terlupa
Karya
diyanamatir
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Aku berpulang pada sujud-sujud yang pernah terlewat, sujud-sujud yang terlupa, memanjatkan berbagai rasa yang selalu mengendap di pusara jiwa. Merengkuh lemas pada alas yang pernah terabaikan, berpasrah pada kuasa semesta yang Maha Luas dan tak terhingga.
Aku terbangkan beberapa asa diantara doa, mengalir bersama ribuan hujan yang turun lebat di pelupuk mata, berulang mengucap syukur tanpa batas, memohon ampun atas segala upaya yang terlalu angkuh diucapkan, atau bahkan terlalu malu diakui bahwa aku lemah seada-adanya.~
Jiwaku terbungkam bersama petir yang sekali-kali mampir, menyambar segala kemurkaan yang kerap kutanam bersama ego-egoku, meruntuhkan segala kekuatanku sebagai hamba yang terpedaya dengan rasa amarah. Aku berpasrah pada bumi beserta isinya, membiarkan dahi hingga membiru, menumpukan tangan pada bumi tanda aku menyerah.
Maafkan aku langit, apakah Kamu kecewa? hingga menumpahkan ribuan rintik hujan malam ini? seolah Kamu setuju bahwa lama aku tidak menyapa dan membisikan segala doa pada perutnya.
Aku kembali berpasrah, kembali kuulangi sujud ku padaMu semesta yang selalu menerima aku tanpa lelah.~
Istirahatlah, kelak air langit ini menemani mimpi-mimpimu yang pernah kamu pinta” bisik Langit lirih.
Unduh teks untuk IG story