Malam pembunuh jenuh,pemikat rasah Kau hadir bagaikan duka yang indah namun menyakitkan.
Kau datang tikam rasah ini lalu pergi dengan senyum yang tak bersalah seolah tak berdosa kau biarkanku seperti patung yang tinggal menunggu matih.

Diammu,diammu adalah tanyaku
Resahku senyummu
Kita bersama seperti api tapi tak membara
seperti air tapi tak mengalir

Kau biarkanku nyaman berbicara pada dinding kamarku
Meratapi Hati yang tak bertuan
Melewati hari,Melewatimu melewatkan kita
Mengenang waktu yang tak lagi bermakna

salah siapa ? aku bertanya
Kau terdiam !
"bisah jadi bukan kau yang salah.tapi aku
aku yang harus sadar "

Tapi yasudalah...
Kupastikan kesetiaan tak kan terdusta
Daun yang jatuh terhempaspun
tak pernah sedikitpun membenci angin bukan ?

Tapi kau
percayalah....
Resah hati lebih dari ini
Kau pun perna melaluinya