Saat ini di sini sudah pukul 05.21. Jadi, selamat pagi.
Sejak malam kemarin, aku sudah memutuskan untuk tidur awal dan bangun lebih awal juga agar bisa mengerjakan proposal skripsi dengan sedikit lebih fokus...menurutku, hari menjelang pagi itu jauh lebih tenang dibanding waktu-waktu lainnya yang ada pada satu hari.
Mungkin tulisan ini juga akan menjadi sedikit lebih canggung dari biasanya, soalnya aku belum pernah menulis di media ini. Walau kata-kata yang keluar mengalir gitu aja, aku tetap merasa sedikit awkward dan lucu. Semoga aku juga cepat terbiasa. Mungkin akan sedikit bingung untuk membagi tulisan-tulisan yang ada, apa lebih baik untuk ditulis di blog pribadi atau di sini..tapi ya dilihat nanti saja. Toh, di media ini juga nggak ada yang mengenal aku.
Pagi ini, aku memulai hari dengan mendengarkan lagu Payung Teduh - Biarlah/Resah yang sudah dimedley..sebenarnya agak curang karena selama ini aku sudah subscribe channel youtube-nya Yamaha Music biar aku dapat notifikasi soal lagu-lagu yang dibuat mereka versi orkestranya seperti lagu Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan. Tapi ternyata, semuanya dirilis oleh mereka di Spotify mereka.
Orkestra itu, musiknya ramai sekali...tapi somehow juga terasa tenang.
Alat musik yang dipakai banyak sekali, tapi tidak sedikitpun membuat gugup dan cemas seperti saat sedang mendengarkan musik rock atau metal untukku.
Hal itu bikin aku jadi mikir deh. Aku pernah jadi musik orkestranya seseorang gak ya? Baru-baru ini aku ngelakuin online meeting sama teman lama yang masuk kuliah untuk jadi pendeta. We haven't seen each other since 2019. Malam itu kita telepon ber-banyakan, dan out of the blue..dia bilang,
"Cess, lu tau gak sih kalau gua masuk sekolah pendeta tuh karena elu?"
Sudah pasti aku cuma nanggepin dengan ketawa ringan dan bilang, "ah, bohong luuu"
Tawa yang awalnya ada, sekarang sudah berganti jadi senyum simpul. Sambil terus dengerin temenku ngomong, senyumku yang awalnya lebar banget, perlahan turun jadi senyum tipis..walau senangnya tetap sama.
Aku gak akan pernah menyangka kalau satu hal kecil yang kuucapin di suatu siang karena iseng dan tanpa dipikir-pikir dahulu, bisa berdampak begitu besar untuk seseorang. Aku bahkan enggak tau kalau dia akan masuk sekolah pendeta sampai dia berada di tahun ke-tiganya.
Aku juga, masih sangat bersyukur setiap hari karena jalan-jalan yang kupilih. Akhir-akhir ini memang terasa berat, tapi mungkin masih bisa kuatasi. Aku bertemu banyak orang baru secara online tahun ini. Ada satu platform yang berisikan orang-orang random dan baik yang terasa seperti orkestra untukku. Tidak semua alat musiknya aku suka..tapi dari suara yang dikeluarkan secara bersamaan, hasilnya jadi baik sekali.
Kadang masih bikin aku takut, tapi kadang juga bikin aku jadi senang sekali.
Tapi yasudah, salah satu orang yang ada di sana juga yang membuat aku jadi menulis di platform ini. Untuk tulisan yang pertama, sepertinya ini sudah cukup panjang.
"Aku ingin berjalan bersamamu..dalam hujan dan malam gelap."