Andai aku menjadi koruptor,
Para anak Adam akan melolongkan namaku
di sejauh garis potong lanskap menuju Kuningan.
Di sana,
kentara sebuah jambar bola mata
yang jatuh bebas dari keculasan dogma-dogma.
Tapi
"Tuhan tidak hadir di dalam dompet seorang koruptor bukan?"
Ah sialnya!
Aku terejawantah sebagai Penyair
yang dikodratkan untuk menjarah Waktu.
"Apakah stigma itu sahih juga kepadaku? Tuhan."