Lengang yang diselimuti mentari,
Menikam atap rumah kita
yang bersahaja.
Bahkan pelupuk mata,
Tak lagi piawai
sembunyikan resahnya.
Di sanding rumah kita:
Hanya sisa-sisa jerkah
dari selarap jendela yang bertikai.
Dan sebuah pigura di bilik kosong
yang acapkali bercengkrama,
berselindung jatuh
Pada telapak kaki
Seorang Tamu.
(Petukangan. 2018)