Ada Warna Dibalik Batu
Pada suatu hari, ada seorang santri bernama Bayu. Ia berumur 10 tahun, kelas 1 MTS, Madrasah At-Taubah. Ia berukuran badan yang kecil, rambut bergelombang serta kulinya yang agak gelap. Ia sangat suka menggambar.
Pada masa itu, hanya ia yang paling kecil dan tingkat kepintaran yang masih belum tinggi. Banyak teman yang sering mengejek (meledek) dirinya. Ia hanya memiliki satu teman baik yang bernama Jidan. Suatu Hari, pada pagi hari ia memasuki kelas yaitu kelas MTK.
“Ya…. Baik anak-anak, hari ini kita akan lanjut pelajaran yang kemarin ya….” Kata si ustadz memulai kelas. “Lah… Bayu…. Buku lu mana?” kata Jidan menanyakan. “Aduhh… lupa bawa lagi, yaudah gw mau ngambil dulu kekamar” jawab Bayu sambil berjalan ke ustadznya dan meminta izin. “Ustadz, izin ke kamar… mau ngambil buku” “Oke silahkan” lalu terdengar suara santri menegaskan Bayu “Halaaahhhh… paling cuma alasan buat males malesan kan…!” Bayu yang mendegar perkataan tersebut langsung kesal dan ia pun segera pergi ke kamar.
Saat Menuju ke kamar, ia bertemu dua orang santri dari kelas atas (abang kelas) “Ehh…… ada Bayu… bolos ya…” “Enggak kok! Orang cuman mau ngambil buku ke kamar!” Jawab Bayu dengan sedikit menaikkan emosinya. “Boong…pasti mau males malesan kann… paling entar tidur dikamar” Bayu pun yang kesal mendengar perkataan itu langsung memukul dua orang santri tersebut dengan muka yang berkerut. Lalu dua orang santri itu pun berkata “Aduhhh… Kurang ajar! Gak sopan banget sama abang kelas!” Setelah itu, Bayu pun dipukuli Habis habisan. Dikarenakan badan Bayu yang berukuran kecil, Bayu pun menjadi KO saat itu juga, pipinya pun langsung memar dan membiru.
Saat sampai di kamar, Bayu pun beristirahat sejenak karena kesakitan dan ia masih kesal dengan perbuatan santri yg meledek dirinya. Lama-kelamaan, Bayu pun tertidurdan akhirnya tidak masuk kelas. Setelah itu, Bayu pun menjadi sering diledek oleh para santri sampai pada akhir-akhir semester. Selama itu dia diejek dan diledek yg membuat dirinya frustasi (STRREEEEESSSSS) dan hanya dengan menggambarlah bayu bias menenangkan hatinya. Bayu memiliki tempat rahasia untuk menggambar dan yang tahu hanyalah Bayu dan Jidan. Tempat itu berada di genteng labolatorium yang kosong. Peralatan menggambar Bayu pun berada disana.
Bulan pun terbit, malam sudah tiba, Bayu dan Jidan sedang berada di genteng labolatorium yang sedang ngobrol santuy sambil menggambar bebas. “Bayy… lu gambar paan? Bagus banget….” “Gw Cuma gambar penampakan alam doing…. kgk bagus bagus amat” Lalu Jidan pun teringat, barusan dia melihat poster yg isinya adalah pengadaan lomba menggambar yang diadakan oleh pemimpin daerah di pondok itu alias kelurahan. “Bayy… gw tadi barusan ngeliat poster kayak ngadain lomba gambar di kelurahan sini, gratisss dan siapapun boleh ikut” “Wahh… boleh tuh, gw mau ikut!” “Lu pasti menang…. Gw yakin banget” Lalu dengan izin ustadz, akhirnya Bayu pun diperbolehkan untuk mengikuti lomba tersebut.
Hari pun telah tiba, pagi hari saat Bayu berada di lapangan daerah kelurahan yg sebentar lagi perlombaan akan dimulai. “Baiklaahhhhh! Bapak-bapak, Ibu-ibu dan Adek-adek sekalian. Bagi yang memenangkan perlombaan ini, lukisannya akan dipajang di lapangan ini dan menjadi penampakan yang sangaaatttt indahhh…. Perlombaan dimulaiiii!!” Lomba pun dimulai, para peserta pun mulai menuangkan warna serta imajinasi kedalam kertasnya masing-masing, begitu pula dengan Bayu. Dengan penuh warna dan imajinasi, Bayu pun mulai mengisi kertas yang tidak mempunyai warna. (sama seperti akuuu…)
“Baiklahh… perlombaan selesaii..” Semua peserta pun mengumpulkan hasil dari gambaran mereka. Setelah beberapa menit kemudian “Untuk kali ini mari kita umumkan siapa yang memiliki gambar terbaik…… gambar yang terbaikkkk adaallaaaaaahhhhhh……… (suara beduk yang mengiringinya… Beduung.. bdungg… bednggg….) Gambarrr milik Bayuuu…. Dari Madrasah At-Taubahh….” Sorak meriah pun terdaengar dan banyak sekali yang bertepuk tangan. Dengan kemenangan tersebut, Bayu pun selalu mengembangkan lukisannya dan ikut lomba terus terusan. Ia pun pernah mewakili lomba menggambar Internasional di GH Party. Dan saat itu bayu dikenal sebagai pelukis cilik dan tidak ada lagi yang berani mengejek dirinya
Kamis malam, 29 April 2021
-Maroro-