Kutipan Puisi
Bulan dan Pohon
Karya
erostians
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Bulan dan pohon
_untuk nikita_
Malam, bulan mengembang
perjuangan di ujung waktu.
Seorang kalah dalam perang
pulang dalam ratapan
Bayang jadi nyata; angin berbisik pada ketiak pohon menyampaikan gelisah
Malam hampir habis
dan pada ketiak pohon yang tertidur pejuang itu terbangunkan suara burung hantu dan serangga-serangga.
Dalam keheningan yang tak peduli
Pejuang disergap ngeri
pada perasaan yang tak terpahami lagi.
Peperangan bersama iblis
menyisakan luka di pundak
Di dalam otaknya:
Berjuta iblis berkuda membawa tombak, parang dan segala
diiringi nyanyian jiwa,
dentuman kuku-kuku kuda,
tiupan sangkakala, dan
genderang menggema
Panah-panah dari besi yang hitam
mengudara di langit senja
menggelapkan udara.
Pejuang sendiri membawa semangat
yang tinggal sebiji jagung
di ujung pedang
Ia tertancap dan terluka
tapi tidak mati
tidak pula tersakiti
Hilang diri
pada situasi yang tak terpahami lagi
Bulan tak lagi mengembang
meredup benderang
Sepi semakin menjadi
pada dunia yang tak terpahami lagi
Di ketiak pohon
Ia sudah pulas
Unduh teks untuk IG story