Temaram pada saat itu;
Riuh suaramu terdengar angkuh
— ilalang tabu akan sikapmu
mendekatimu aku tak mampu
Ranjang pasir wajahmu
tertidur aku dalam pelipis matamu
yang aku sebut tenda
itu tepat pada sela-sela bibirmu
Lagi-lagi resah
Seperti kumbang
yang tak sempat berkata
pada malam; hatiku berantakan
Dirimu terbuai akan rindu, bintang