Atas namamu aku berkata bahwa aku gila
Menjual harapan,masa depan, bahkan hampir saja aku bertaruh mati
Tidak lain itu semua demi kamu
Wanita berkerudung merah muda
diterotoar halaman pesantren
Dan kini tibalah saatnya aku jatuh
Kesemogaan yang aku bangun runtuh
Namun dihati kecil ini ada rasa untuk kuperbaiki
Sebab itu ibu mengatakan bahwa aku adalah anak yang berani sakit
Selaksa permata yang hilang
Gema bacaan tasrif terurai disetiap panca pendengaran
Kusemogkan apa yang aku perjuangkan akan terijabah oleh segala maha
Namun apalah daya seorang aku
Sebatas wayang yang seluruh ceritaku dalanglah yang berhak menentukan