Merangkum Sore
Puisi
Kutipan Puisi Merangkum Sore
Karya fatahanshori
Baca selengkapnya di Penakota.id
1.
Berkas cahaya jatuh di ujung
jemari kaki dan tangannya menggambar
sore saat anak-anak riang di lapangan bola.

Rumah penggiling padi mengubah tubuhnya
menjadi teman bermain. Dadanya yang retak-
retak adalah dinding yang pas bagi pantulan
bola. Dari sana mereka belajar apa yang kau
lempar pasti akan kembali lagi. Begitulah
cara karma bekerja.

Dikecupnya hamparan ladang padi
di simpang jalan sebelah timur. Ia ingin
pergi dan pulang setiap pagi, sambil
mencicipi wangi ladang padi yang
basah oleh kabut awal bulan.

2.
Pada suatu sore yang lembab
kami memijat jantungnya bersama-sama.
Di matanya ada setumpuk besi berkarat
yang renta dan tak berdaya terkulai
di halaman kosong yang kumuh.

Entah siapa yang baru saja menanam sepi,
bunganya tumbuh dari laci-laci meja. Air mata
yang jatuh di kemeja membuat bangsal itu kian
murung. Kata-kata menjadi berat dan gendut,
tidak ada kata saling sapa di sana.

Jendela kaca merekam tangisan, dan
selembar tissu jatuh untuk menghapus
sedih dengan lapang tubuhnya.

3.
Seseorang di ruang jaga memesan troli
dan keranda mayat. Lantai lorong mendadak
putih. Kabut terhampar di atasnya menjadi
karpet yang mengantarmu pada bangsal
belakang. Disana tangis dan tawa menjadi
garis lurus yang tidak bisa kau petakan
dari mana dan hendak kemana.

2017
30 Apr 2018 11:48
99
Lamongan, Jawa Timur
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: