Kutipan Puisi
Tualang Pena
Karya
fathrahman
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Berangkat dari pena,
Melebur ke atas kertas,
Bergegas dengan hati lapang dada,
Nantikan hari esok berlalu seperti kapas.
Berangkat dari huruf ke huruf,
Mengikat satu demi satu kalimat,
Seperti kaki yang melekat,
Ketika lagi tawaf di tanah Arab.
Berangkat dari temu,
Membuat aku jadi pelupa waktu,
Bergegas rapi tuk pergi,
Sebab hari esok menanti lagi.
Berangkat dari lagu,
Sembab air mata mengalir hingga ke ujung dagu,
Meneteskan satu demi satu butiran sepi,
Tatkala jari jemarimu melambai pergi.
Berangkat dari suara,
Sang petua hati melakukan ritual upacara,
Bersiap-siap tuk mengudara,
Bergema hingga laksana surga.
Berangkat dari semesta,
Membawa kabar pulang tentang gemuruh hujan,
Yang melemuti seluruh jiwa-jiwa di atas sana,
Perihal anak manusia ingin jadi dewa.
Berangkat dari puisi,
Berdansa dengan imajinasi,
Meleburkan diri dalam nurani,
Tatkala kasih telah sampai di dasar hati.
Kota Daeng, 2018
#MengarsirKisahKasih
Unduh teks untuk IG story