:untuk Sapardi Djoko Damono
Pagi tadi Sapardi pergi,
tanpa mengucap permisi
tanpa mengecup puisi
menuju pintu pintu sunyi
menggenggam rapalan doa tanpa nama
O, Sapardi. Si pemilik Hujan Bulan Juni
O, Sapardi. Kau tak abadi layaknya puisi
Pagi tadi Sapardi pergi,
tanpa mengucap permisi
tanpa mengecup pesawat tv
menuju liang kata kata,
tanpa nada, tanpa suara.
Tapi Sapardi tak pernah benar benar pergi, ia masih ada di dalam dada,
dada.
[Tangerang, 2020]