oranment
play icon
Perihal Waktu
Puisi
Kutipan Puisi Perihal Waktu
Karya finsasasa
Baca selengkapnya di Penakota.id
1.
Kapan terakhir kali aku bersajak?
Kau benar, saat
itu hujan memendung bendung luka, deras sekali.
Dan terdengar bising klakson beruntun, jalan sedang macet-macetnya.
Tidak, kopi belum bersamaku saat itu,
ia tidak lebih menarik dibanding percakapan kita.
Karenanya, aku membenci kopi, ia selalu menyeduh sendu.
mengenai masa lalu, menjenuh

2.
Kapan terakhir kita bertatap?
Kau benar,
saat aku menyesap chamomile tea disela terik.
Dan kau membuka pintu kedai disebrang jalan.
Aku melihatmu bahagia.

Tapi, apakah dengan berlari tersengal darisana, dan duduk dimuka
menyembuhkan rasa?
Dari sirat pupil yang menguat,
Tidak cukup yakin untukmu meyakinkan keteguhan seseorang.
Cukup menjadi hal yang kucipta.

3.
Omong-omong, aku kembali mengungkit, hidupkan
sajak
Ini yang tak kau tahu,
Sajak menjadi sejarah setelah ku hilang,
Dan ceritamu menjadi artefak yang kekal.
Perihal kita, tentu. Akan jadi
luka.

(2504;dihujan badai)
calendar
25 Apr 2018 14:44
view
155
wisataliterasi
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig