Tentangmu.
Cerpen
Kutipan Cerpen Tentangmu.
Karya frasastikusuma
Baca selengkapnya di Penakota.id
Sedikit cerita tentangmu, tentang kita, tentang aku dan tentang keadaan.
Kamu adalah hadiah dari semesta, hadiah yang akan selalu terkenang sepanjang masa.

Berawal dari kedatanganmu yang tiba-tiba. Dua tahun Sembilan bulan lalu kamu datang membawa cerita. Kamu dan aku tak lebih dari sekedar teman biasa. Tidak pernah ada komunikasi sebelumnya, sebab setahuku kau milik sahabatku.
Kisah kamu dan aku berawal dari sebuah pernyataan.

Malam itu, kau mengajukan pernyataan yang membuatku kaget bukan kepalang. Kamu bercerita tentang ini dan itu dan juga tentang dia. "lho bagaimana bisa? bukankah dia yang kau pilih? " aku langsung membayangkan jika berada di posisimu. Sungguh, aku saja yang mendengarnya sakit; pedih, dadaku sesak.

Sejak malam itu, kami menjadi sering berkomunikasi. Tak terasa hari berganti begitu cepat. Kamu dan aku semakin dekat. Segala tentangmu semakin pekat dalam ingat.
Terlebih saat itu kita mulai bicara tentang rasa. Rasa nyaman tak bisa lagi aku pungkiri. Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diriku. Aku gila.
Jangan tanya tentang rindu, setiap menit aku ingin menatapmu

Semakin hari, ragu dan yakin semakin berbanding seimbang. Satu sisi aku yakin dengan prasaanku, sisi lain aku ragu atas kebenaran prasaanmu untukku. Selama masa kedekatan denganmu, aku merasa kamu pria baik (klasik, tapi nyatanya demikian), dan yang paling membuatku yakin, kamu berpotensi untuk berubah menjadi pria yang jauh lebih baik. Kamu hanya butuh diingatkan dan diarahkan.

Sepanjang perjalanan kisah hidupku, selama sembilanbelas tahun, dengamu adalah salah satu yang paling berkesan, yang akan selalu terkenang, selamanya.
Mengapa? Aku pernah memiliki rasa pada seseorang dengan begitu hebat, 'dulu' ,Enam tahun lalu. Sejak enam tahun lalu aku tidak pernah merasakan 'rasa' itu lagi. Dan saat Tuhan mempertemukanku denganmu, aku kembali merasakannya.
Saat itu kamu dan aku sepakat untuk tidak terlalu memamerkan kedekatan kita dari banyak pasang mata dan telinga,menyebalkan memang.

Sekali lagi aku katakan, denganmu adalah yang paling berkesan. Selama kedekatan kamu dan aku, aku selalu melibatkan Tuhan. Aku merinding jika mengingatnya.
Tuhan tak henti menunjukkan kuasanya. Maa syaaAllah..
Dari kejadian itu yang membuatku untuk terus mengupayakanmu dalam do'a, secara diam-diam tanpa sepengetahuanmu.

Waktu begitu cepat berlalu.
Hampir satu tahun lebih aku dan kamu dalam ikatan. Semakin hari semakin samar, kamu pergi, hilang berbulan tanpa kabar. Kau mengasingkanku karena salah dan kurangku.
Aku memang tak berhak untuk selalu menerima kabarmu, siapa aku untukmu?hm. Kita sama-sama dewasa. Perihal kabar bukan lagi prioritas utama. Aku mengerti, ada banyak hal yang harus kamu kerjakan, yang lebih penting pastinya.

Kamu terlihat biasa saja santai dan tanpa beban. Ngapain juga diambil pusing, mungkin pikirmu begitu.
Sedangkan aku? Aku hanyalah wanita perasa, segala sesuatu yang hadir dalam hidupku pasti aku pikirkan, terkadang sangat berlebihan. Begitupun tentangmu, keraguan semakin menuntunku untuk berjalan mundur. Namun, ketika aku melangkah mundur, selalu ada jalan untuk kembali. Selalu ada, lagi, lagi dan lagi.

Sampai pada akhirnya, suatu hari dibulan desember, aku menyerah pada keadaan, aku tak sekuat kamu. Aku sesak menahan rindu dan kamu tak juga memberinya.
Aku paham betul, bagaimana perasaanmu, kamu sama sepertiku; diambang ragu. Kamu pun menyerah pada keadaan, bukan? Dan 'membiarkan aku melangkah pergi' ,benarkah??


Aku selalu berharap, suatu hari kita hidup bersama, saling memperbaiki, mengasihi, menyemangati dan selalu berdampingan.
Harapanku memang berlebihan, iya, memang.

Suatu hari dibulan januari, aku menulis tentang pintaku yang aku tujukan untuk ibumu. Tapi, ditengah perjalanan tulisku; dadaku sesak, tentang kabar ibumu.
Tulis berubah menjadi do'a untuk Ibumu hingga detik ini.
Inginku; kamu dan aku tetap bersama, berjalan berdampingan. Aku ingin memperjuangkanmu, aku ingin kenemanimu disegala keadaan, namun rasanya sia-sia jika hanya aku yang menginginkannya, sedang kamu tidak.

Terimakasih untuk segalanya. Segala cerita, canda tawa juga duka lara. Biarlah untuk saat ini begini saja. Pada akhirnya seperti apa, hanya Tuhan yang mengetahuinya. Ini adalah ketetapan dari-Nya.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, dua tahun lebih bukan waktu yang singkat. Tapi cukup, cukup aku saja yang menyimpan ceritanya dalam ingat.
Berdamai dengan kenyataan dan keadaan butuh usaha, butuh proses. Akupun cukup kesulitan untuk melakukannya, terlebih saat semesta terus Menerus menguji, kehadiranmu sampai saat ini masih tak bisa aku hindari.
Semoga apa yang dinanti segera menghampiri. Semoga yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Semoga kamu bahagia selalu, kamu senang ;aku tenang, semoga Allah selalu melindungimu, dimanapun dan kapanpun.

Kelak, jika bukan aku dimasa depanmu, jangan lupa bagikan cerita bahagiamu padaku.

Terimakasih ^_^
24 Jan 2019 11:09
198
Garut, Jawa Barat
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: