Liliput
Cerpen
Kutipan Cerpen Liliput
Karya ftkartika
Baca selengkapnya di Penakota.id
Mari kuperkenalkan kau dengan otak yang ada dikepalaku.

Otakku adalah pusat kendali dari seluruh hal yang terjadi pada inderaku. Ia memiliki beberapa asisten yang terbagi menjadi beberapa klan. Asal kau tau, asisten ini bukan sembarang asisten. Mereka adalah~liliput.

Saat itu, suasanaku sedang normal dan tiba-tiba mataku memberikan sinyal pada otak bahwa sebuah obyek tertangkap, siluet keindahan yang meletupkan dopaminku, kamu!

Maka, disaat seperti inilah para asisten otak bekerja. Klan Liliput Biru menabuh genderang saat tangkapan obyek tadi diterima oleh Otak. Sedangkan Klan Liliput Jingga sembari bernyanyi riang, mengetik serangkaian pesan berantai ke Otak agar mengirim segera oksitosin pada seluruh syarafku.

Oksitosin yang sudah dikirimkan Otak ke seluruh penjuru tubuh menyebabkanku ingin meledak! Dadaku membuncah karena kebahagiaan tetapi tubuhku membeku, dan di lain sisi senyumku kelu. Ledakan ini terjadi lagi dan~"hai!"~meluncur mulus dari mulutku!

Bodoh! Bodoh! Bodoh! Para Liliput dari Klan Hitam mengutuk Klan Jingga yang sudah membuatku terkesan seperti wanita murahan! Mereka menggerutu, "Seharusnya kau tidak menyuruh Nona menyapa lelaki itu! Seharusnya dia yang menyapa Nona lebih dahulu! Bodoh! Bodoh!"~"Hey Otak! Kirim segera seluruh kemungkinan penolakan dari lelaki itu!"~"Hey Jingga! Jangan seenaknya dong! Nona kita harus tetap masuk akal walau ia sebahagia sekarang!"~"Kalian bodoh! Bodoh!! Dasar bodoh!"

Lalu Klan Hijau yang sedari tadi membereskan ruang hatiku yang tidak terlalu rapi dan semakin tak berbentuk karena guncangan genderang, menengahi sembari berkata "Hey semua, tenang, tenang. Aku akan membuat Nona kita lebih tenang. Nona kita harus menjaga harga dirinya bukan? Lihatlah Ia masih terdiam disaat kalian semakin mengacaukan segalanya.~Hey Otak, bilang pada Nona apa yang sudah ku ketik ini, cepat ya."

Otakku mencerna perlahan, membuatku sadar, aku harus mencari pengalih perhatian. Apa?~Apa?~Tunggu,~barang,~iya barang.~Emh buku! Ya buku itu! kemudian tubuhku pun bergerak enam langkah ke arah kiri dan voila! buku sudah di tangan. Cepat buka!

"Lihatlah aku menyelesaikan masalah ini. Tak perlu banyak debat, langsung tuntas." sambil Liliput Hijau melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya.

"Otak! Bilang pada Nona! Fokus! Fokus pada buku! Jangan pikirkan lelaki yang belum membalas sapanya itu! Anggap saja ia tadi tak mengatakan apa-apa" teriak Klan Hitam.
Tetapi Klan Jingga tak terima "Dasar emosi hitam! Ketik yang ingin kau sampaikan! Disini ada aturannya!~Hey Otak, ini sudah ku ketik pesanku. Katakan pada Nona, tenang dan tundukkan kepala saja, tunggu lelaki itu mendatanginya."
"Hey Jingga!! Kau selalu menyakiti Nona dengan ekspetasi irrasionalmu! Cukup Jingga! Kasihan Nona!!~Hey Otak, oh aku mohon jangan berpaling dariku seperti ini. Aku hanya menjaga Nona supaya tidak sedih. Katakan pada Nona apa yang sudah ku ketik ini, aku memohon dengan sangat.." ujar Liliput Hitam mengiba.

Aku tertunduk berusaha fokus pada buku yang ku pegang. Sedikit pusing karena merasa banyak sekali suara dikepalaku. Aku semakin menunduk hingga sebuah sepatu kets coklat itu membayang dibelakang buku dan~"Hai juga, apakah buku itu bagus?"

Teeet!!! Teeet!!! Teeet!!! Alarm hatiku berbunyi kencang. Para liliput dari Klan Biru yang tadinya sudah lelah menabuh genderang, kini menjadi bersemangat lagi. Klan Hijau menghela nafas karena guncangan genderang menyebabkan ruang hati lebih berantakan dari sebelumnya. Klan Jingga dan Hitam saling berseteru untuk mengirimkan pesan tetapi Otak tak mau berbuat apa-apa, ketikan mereka belum selesai. Sapaan itu membuat Otak dan Tubuh membeku. Situasi dihatiku semakin tak karuan hingga...

~"Perhatian Para Liliput! Pekerjaan ini kami ambil alih!" teriak koor dari Klan Liliput Merah. Dengan elegan, mereka menempati sebaris kursi yang ada dihadapan deret mesin tik. Mereka mengetik cepat, saling melengkapi bagian satu sama lain dan sekejap memberikan hasil ketikan cemerlang mereka pada Otak.

Aku melepas senyumku, aku menatap matanya dengan lembut dan kemudian dalam sepersekian detik kuarahkan tubuhku ke arahnya sedikit, tak terlalu dekat pun jauh, tetapi cukup mencipta jarak masuk akal antara aku dan dia. ~"Bagus." kataku menjawab pertanyaannya.

Para Liliput terkesan dengan ide cemerlang Klan Merah. Mereka semua terpukau,~genderang sudah berganti menjadi alunan musik syahdu.~Jingga dan Hitam saling bertatap haru, saling meminta maaf tanpa berucap.~Hijau lega karena tugasnya sudah mendekati selesai.~Merah begitu jumawa.~Otak pun meminta seluruh syaraf untuk melepaskan ketegangan. Bahaya sudah terlewati. Semua tenang dan beranjak untuk bersantai kembali, hingga~Liliput Klan Putih datang secara mistis dengan secarik kertas yang sudah diketik. Diberikannya kertas tersebut pada Otak yang tertulis~"Jagalah ekspetasimu Nona, ini tak selamanya..."~Sekejap setelah Otak menerimanya, alarm hati berbunyi lagi!!

Begitulah kira-kira pekerjaan para asisten Otak, sekawanan liliput lengkap dengan tugasnya masing-masing.

Semoga dengan begini, kau lebih berhati-hati denganku, semoga.

Karena, apakah kau tak kasihan pada liliput-liliput mungil ini?
15 Apr 2018 21:08
180
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: