Kutipan Puisi
Tanggal Empat Bulan Enam
Karya
ftkartika
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Sekarang pukul berapa?
Aku terduduk diam mengamati setiap jiwa yang datang.
Semua memanggul penat di lehernya dan
Kelopak mata yang digantungi kantuk berayun-ayun hingga jalannya pun terhuyung-huyung.
Sekarang pukul berapa?
Semua jiwa tergesa tanpa jeda.
Berlari dalam lorong sempit abu yang begitu kuyu.
Setiap mereka dikejar lapar yang mengamuk
Inginkan rebah dan lelap di kenyamanan kapuk.
Sekarang pukul berapa?
Semua keburu-buruan ini mencipta atmosfer pekat oleh
Keinginan duniawi yang begitu memuncak
Tapi kau
dengan kemeja hijau payau, celana hitam dan sepatu coklat tua
melangkah perlahan mececap aroma semesta yang renta
mengumpulkannya dalam laci-laci memorimu
tersenyum tipis dan, duduk dengan khidmat.
Sekarang pukul empat
di tanggal empat bulan enam
Kau adalah kontra dari segala
Bersabar dengan jalinan cerita dan
memendam semua dalam diam
Sekarang pukul empat
Di tanggal empat bulan enam
Kau lah hujan yang tabah di musim pancaroba
Melambungkan asa dalam doa di waktu malam
Tidak berkata dan selalu menyimpan
Sekarang bulan enam tanggal empat
entah sudah jam berapa
Kau masih duduk dengan khidmat di bangku jati itu
Duduk sembari menghirup aromaterapi dari botol di genggamanmu, kopi.
Kopi, keajaibannya berpadu denganmu,
syahdu.
Karena setiap aroma kopi yang menggelitik inderaku
menjelma menjadi engkau yang berselimut damai
Karena setiap aroma kopi yang menyelubungiku
menjelma menjadi engkau, hanya engkau
Kalau sekarang, pukul berapa?
Entahlah
yang ku tahu ini waktumu menjemput.
Semoga segala ambiguitas lekas meluruh
Semoga rentetan mimpi dapat terwujud
Unduh teks untuk IG story