Dear Lunar
Cerpen
Kutipan Cerpen Dear Lunar
Karya ftkartika
Baca selengkapnya di Penakota.id
Dear Lunar,

Lama kita tak berbincang. Bagaimana kabarmu? Kulihat beberapa waktu lalu pendarmu begitu kemilau. Sedang bahagiakah kau disana? Apakah benar akhir bulan ini kau mengalami gerhana? Jika iya, aku mohon maaf tak bisa menemanimu melewati malam itu. Aku ada kerjaan. Maaf ya.

Lunar. Maukah kau kuceritakan tentang seseorang yang menyita waktuku? Dia serupa siluman yang bisa merubah wujudnya kapan pun ia ingin. Cukup seram tapi entah mengapa aku masih bertahan.

Baik. Dahulu pada awalnya ia adalah matahari pagi yang begitu hangat. Hangat sekali tapi....~sayang, dia datang disaat duniaku sedang sore. Tawaran hangat darinya tak ku gubris, ga cocok kan Lun?Dan herannya, kami masih bersama hingga hari ini dengan anomali itu. Aneh ya?

Oke, lanjut ketika beberapa lembar waktu terlewati. Saat itu dia adalah kupu-kupu yang bisa datang dan pergi, keluar lalu masuk, sesuka hatinya kapan pun dia mau. Dia bukan kupu-kupu yang lucu, tapi lumayan menarik lah untuk mengulik rasa penasaranku hingga...~hari ini.

Hari ini dia adalah dinding. Dinding yang begituuu tinggi sehingga aku tenggelam didalamnya. Aku merasa menjadi perempuan yang begitu sulit dijangkau. Susah untuk dicintai. Begitu rumit dan terlalu plin-plan! Hei! Yang benar saja! Aku tidak demikian!

Kau tau kan Lunar, bagaimana aku? Aku bukan rumit. Aku hanya menyembunyikan diriku didalam cangkang tebal agar tak tersakiti lagi. Aku tidak susah dicintai, sungguh! Karena aku yakin aku tidak terlalu menyebalkan kok. Aku ini bintang. Aku punya pendarku sendiri. Aku mandiri dengan tingkat kehangatan yang pas bagi..~bagi..~hmm jangan-jangan ini hanya bagi mereka, tidak untuk dia?

Lunar. Aku juga merasa bahwa dia adalah orang serampangan. Kau tau senja? Iya senja yang jingga itu. Lihat dia yang selalu berpamitan dengan keindahan. Meninggalkan hatiku dengan rasa damai dan tentram. Sedangkan dia? Ah! Anggap saja dia adalah jailangkung! Datang tak dijemput. Pulang tak diantar!

Sial! Dia kira hatiku terminal atau pelabuhan! Apakah hatiku yang hancur ini perlu renovasi tingkat tinggi, Lunar? Ya bukan untung apa-apa sih. Hanya saja, aku ingin dia sadar, hatiku ini bisa dijadikan rumah, bukan sekedar tempat singgah.

Oh Lunar. Maafkan aku meracau di dini hari seperti ini. Izinkan aku pulang. Aku ingin beristirahat dulu dari kepenatan ini. Besok, kau yang cerita ya, ku masih rindu berbincang denganmu. Selamat kembali bekerja Lunar.
08 Jul 2018 00:26
86
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: