Kutipan Puisi
Lamunan
Karya
gendhukgandheses
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Iris berselancar jauh,
Menyusupi tiap celah,
Sesempit apa pun terus menerobos,
Meskipun nada peringatan berhasil mengendus,
Kau seharusnya jangan pernah kembali ke sana,
Masa itu telah lewat terlalu jauh,
Yang selalu memunculkan kupu-kupu di perut untuk menjajah,
Biarkan, biarkan kelepaknya menggerus dinding-dinding kemuskilan,
Asal kau jangan mengembara tanpa pahami apa itu pengharapan,
Mungkin kau bosan dengan segala kemudahan dan kenikmatan,
Rindu-kah, kau akan kesederhanaan,
Yang telah membentuk sebuah perjuangan,
Masa yang mampu melempar keegoisan,
Masa di mana kuasmu menari dengan ikhlas,
Tanpa basa-basi, dan tangis,
Kelopak matamu akhirnya berkedip,
Membalikkan halaman waktu dalam sekejap,
Sadarlah kakimu telah berpijak di era digital,
Jangan biarkan benakmu menengok, lalu kembali memintal,
Yang ditakdirkan tetap di belakang tidak perlu kau usung ke depan,
Janjilah...sejak hari ini kau tidak akan merajut kembali masa itu di lamunan,
Unduh teks untuk IG story