Bunga, angrek, hitam.~
Malam ini aku bisa di kata bingung,~
Sebab tak ada kata untuk mewakili rasa.
Sebab kata - kata sudah lumrah tercipta dari mulut manusia.
Dan aku enggan menyadurnya,
Takut jua mencipta dusta.
Akhirnya, bahasa bunga yg bercerita,~~
Bunga,
Kemaren senja, masih menguncup.
Dengan kelopak yg tertutup.
Menempel di dinding batang,~
Angrek,
Aku tunggui dengan tangan memegang rokok sebatang.
Engkaulah itu,
Bibit yg mulai mengembang,
Mencipta cinta, pdahal di hati sudah tak ada ruang.~
Hitam,
Sulit sekali,
Padahal hanya ingin menikmati,
Kala kelopakmu menari,
Menaburkan sari - sari kerinduan.
Yg akhirnya menjadikanku kecanduan.~
Bunga angrek hitam,~
Bungamu mencipta akan keraguan kesetiaan,~
Angrekmu memenuhi fikiran,~
Menancapkan akar - akar bayangan,
Serta hitammu menimbulkan keraguan,
Antara hati, dan fikiran beradu dalam ketidakjelasan.
.
.memilihmu~~ adalah sebuah pilihan,
Dan terpetiklah.