LIBURAN
Laa ilaha
illalah...
Laa ilaha
illalah...
Laa ilaha
illalah...
Kalimat itu terus terulang menembus heningnya malam dihari yang
berbahagia, aku bangun dengan rasa malas dan kantuk yang tidak bisa kubendung
berjalan malas menuju lemari kayu yang saling berdempetan satu sama lain
mengambil pakaian yang menggantung didepan pintu dan pergi untuk mengambil air
wudhu, sekilas terlihat seseorang dengan kacamatanya yang sudah siap untuk
melantunkan kalimat-kalimat pertolongan dengan mic yang baru diservis.
Sempat terpikirkan olehku untuk memulai kegiatan ini lebih awal
namun nyatanya semesta berkehendak lain aku harus memenuhi panggilan yang tidak
bisa kulewatkan karena ini amatlah penting, dan panggilan itu adalah panggilan
alam. Gemericik mengalir diantara keran yang terbuka mengalirkan air suci
kepada para pengabdi ilahi beriringan dengan lantunan ayat-ayat suci yang
berasal dari speaker di setiap sudut bangunan pesantren membakar semangat para
pengabdi ilahi utuk menghadap sang khalik.
Setelah memenuhi panggilan alam aku langsung bergegas berwudhu dan
pergi ke masjid terlihat sudah banyak santri yang sudah siap melaksanakan
shalat tahajud untuk terakhir kalinya di semester ini karena tepat pada pagi
ini kami akan pulang kerumah kami masing-masing sungguh senangnya hati ini bisa
melewati semester ini dengan baik, meskipun banyak halangan dan rintangan yang
terus berdatangan tapi entah kenapa aku tetap menikmatinya meskipun selalu ada
rasa untuk mengeluh terbesit dalam hatiku namun perlahan aku mulai berdamai
dengan semua ini karena kau percaya hidup ini tak akan mudah dan manusia selalu
akan dihadapkan dengan ujian, namun aku percaya bahwa Allah akan selalu
membantu.
Hari pertama liburanku diisi dengan mengantar saudaraku Dwingga
untuk pergi berlatih taekwondo di alun-alun kota pamulang pada minggu pagi, dia
adalah anak dari adik kandung ibuku dan dia sekarang bersekolah di salah satu
sekolah dasar yang cukup populer menurutku di kota ciputat, aku duduk di tempat duduk yang memang sengaja
disediakan duduk seorang diri sambil memandangi orang-orang beraktivitas sambil
meminum segelas es kopi yang aku beli dari pedagang pinggiran jalan pamulang.
Menunggu empat jam lamanya bukanlah waktu yang singkat perlahan
akupun merasa bosan sampai akhirnya aku memutuskan untuk bermain game online
yang biasa ku mainkan bersama teman-temanku, tak terasa waktu berlalu sudah dua
jam aku memainkan game itu dan akupun sudah merasa lelah, dan azan pun
berkumandang dari masjid yang letaknya tak jauh dari alun-alun akupun bergeas
pergi ke masjid meninggalkan saudaraku yang masih berlatih suasana sejuk nan
damai menyelimuti seisi masjid membuat siapapun yang masuk menjadi nyaman
karena berada didalamnya entah mengapa sepertinya semua masjid memiliki suasana
seperti itu bukan? Selesai melaksanakan salat akupun kembali ke tempat ke
tempat semula terlihat saudaraku datang menghampiriku dengan seragam taekwondo
nya yang sedikit kotor sembari berkata.
Ayo pulang...
Emang udah selesai
Udah tinggal doa doang lama males ikut
Bilang dulu sana ke guru nya
Biasanya yang nganter yang bilang sama pamitan
Lah kok gituu?
Mendengar perkataan nya akupun tertawa dan langsung mengiyakan nya
lalu kamipun berpamitan dan pergi pulang kerumah, sesampainya dirumah aku
langsung makan siang sambil memandangi kangit biru yang cerah udara terasa
panas meskipun aku berada didalam rumah teringat aku telah memiliki janji untuk
bertemu dengan seseorang pada sore hari di daerah Parigi Baru setelah lama
menunggu akhirnya kami bertemu.
Lama banget
Iya tadi belum siap aku kira kamu bohong
Hahaha alesan aja, yaudah yuk
Ok taukan jalanya kemana?
Santaii gampang itumah
Sesampainya di mall kami berkeliling terlebih dahulu melihat seisi
mall yang penuh dengan hiasan perayaan hari natal jujur ini adalah kali pertama
aku datang ke mall itu, mall nya lumayan besar dan ramai tapi mall di daerah
Pondok Indah dan Blok M tetap menjadi mall favoritku sejak kecil. Setelah lama
berkeliling kamipun mulai mencari tempat dimana bisokop itu berada setengah jam
lamanya namun kami tak kunjung menemukan nya, lalu aku pun bertanya.
Kamu udah pernah kesini?
Belum, hehe
Aku kira kamu udah pernah
Aku baru pertama kali kesini itupun
cuman ditaman nya
Owhh, yaudah aku tanya sama petugas
mall yah
Tak disangka ternyata kami berdua sama-sama datang pertama kali ke
mall ini lalu aku pun bertanya kepada petugas mall yang terlihat sedang berdiri
di samping pintu dengan badan yang tegap dan badan yang lumayan besar dengan
tatapan elang yang terus mengawasi keadaan sekitar namun tetap berprilaku
soapan dan sangat jauh dari yang kubayangkan.
Permisi pak kalau bioskop dimana yah?
Owhh nanti dari sini kamu naik
eskalator ke lantai paling atas
Makasih banyak pak
Sama-sama...
Setelah itu kamipun berjalan ke bioskop terlihat dari luar keadaan
bioskop yang tidak seramai pengunjung mall aku pun tidak tah u mengapa, apakah
film yang ada membosankan atau ada alasan lain untuk mereka tidak mengunjungi
bioskop ini. Kami langsung membeli tiket dan memilih kursi B8 dan B9 setelah
memesan tiket kamipun menunggu sambil duduk di kursi disekitar teater 3 karena
film yang akan kami tonton mulai jam 7 malam jadi ada waktu sekitar setengah
jam untuk menunggu kamipum menghabiskan waktu itu dengan mengobrol dan sesekali
berfoto bersama.
Entah mengapa kami sangat menikmati suasana itu meskipun diantara
kami tidak ada yang mengerti arti dan maksud dari film yang kami tonton, dua
jam sudah berlalu kamipun keluar dari bioskop dan berniat untuk pergi ke
photobox jujur ini pertama kalinya bagiku tidak untuknya karena ragu aku pun
bertanya.
Emang kamu bisa caranya?
Alaah gampangg inimah
Owhh yaudah coba
Setelah mencoba akhirnya kamipun masuk keruangan yang ada untuk
bisa berfoto kami harus memasukan kode yang telah dikirimkan melalui email,
namun terjadi hal yang tidak disangka ternyata kami salah memilih seharusnya
kami memilih photobox akan tetapi kami malah memilih foto untuk pembuatan visa
akupun tertawa mendengarnya dan dia pun merasa malu akan apa yang telah ia
perbuat
Hahahahaha, kenapa salah ya?
Iyaaa, maaf yahh
Lagian sok tau sihh
Enggak biasanya aku bisa cmn gak tau deh
Yaudah mau kemana sekarang?
Pulang aja yuk maluu
Hahahaha yaudah ayok
Setelah itu kamipun beranjak pulang karena hari sudah agak malam
dan beberapa tempat sudah mulai tutup kami pun berjalan menuju tempat parkir
yang terletak tidak begitu jauh dari mall, motor melaju dengan tenang diantara
kelap kelip lampu jalanan dan lampu kendaraan lainya menembus udara dingin
sisa-sisa hujan sore bercampur dengan angin malam yang bertiup menyusuri setiap
jalan yang kami lewati selama perjalanan pulang kami membicarakan banyak hal
mulai dari kegiatan kami masing-masing dan kenangan-kenangan masa lalu kami
masing-masing yang sudah jauh terlewat.
Sesampainya di daerah Parigi Baru kami pun berpisah, dan aku juga
bergegas pulang kerumah yang berada di daerah Pamulang karena aku yakin mereka
sudah pasti menunggu dirumah aku menambah laju kecepatan motor karena hari
sudah hampir tengah malam. Aku tiba dirumah jam 11 malam dan langsung
melaksanakan Salat Isya yang aku tunda setelah itu aku langsung terlelap tidur.
Azan Shubuh berkumandang dari masjid sekitar membangunkanku dari
tidur yang nyenyak aku bergegas berwudhu dan melaksanakan Salat Shubuh hari
kedua liburan aku isi dengan pergi keluar rumah untuk menikmati udara pagi
meskipun tidak sesejuk udara diperkampungan namun perlu diakui lumayan juga,
setelah puas berkeliling kau pun pulanng kerumah dengan membawa tiga bungkus
Nasi Uduk yang aku beli ketika berjalan pulang kerumah, hari ini kami
sekeluarga berencana untuk pergi ke Stasiun Pasar Senen untuk menjemput adiku
yang pulang dari pesantrennya di daerah Brebes Jawa Tengah kami berencana pergi
dengan menggunakan busway agar jika terkena macet kami tidak terlalu lelah
karena hanya tinggal menunggu.
Jam sepuluh pagi kami berangkat dari rumah menuju ke halte busway
yang berada didekat pom bensin ciputat, lalu kami naik busway dan turun di
halte pondok pinang untuk transit dan melanjutkan dengan menaiki busway yang
bertujuan ke Pasar Senen, Jakarta diguyur hujan yang lumayan deras namun tidak
terlalu lama tetapi cukup untuk membuat jalanan menjadi basah, sesampainya di
Pasar Senen kami bertiga memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di
stasiun karena kami memiliki waktu sekitar tiga puluh menit sebelum kedatangan
kereta yang dinaiki adiku.
Setelah kami menunggu selama sepuluh menit akhirnya kereta itupun
datang di Stasiun Pasar Senen Meskipun suasana Stasiun Pasar Senen yang begitu
ramai kami tidak kesulitan menemukanya ditengah kerumunan banyak orang karena
badanya yang kecil namun agak tinggi dengan membawa tas yang besar sudah
menjadi ciri khas tersendiri bagi anak pesantren yang baru pulang dari
pesantren, setelah itu kami langsung pergi ke rumah makan padang yang ada di
Stasiun Pasar Senen.
Setelah makan kami pun langsung pulang dengan busway yang bertujuan
ke Lebak Bulus letak terminal busway dengan stasiun sangatlah dekat hanya
tinggal menyebrang jalan jadi tidak membuat perut kami mual karena langsung
berjalan setelah makan banyak. Aku pun duduk di kursi paling belakang dekat
dengan jendela senagaja untuk menghindari memberikan tempat duduk kepada orang
lain karena menurutku tempat hanya tempat itu yang sulit jika kita mau
memberikanya kepada orang lain karena letaknya yang berada diujung dekat dengan
jendela.
Sesampainya dirumah aku langsung bergegas mandi dan melaksanakan
Salat Ashar karena masih ada waktu walaupun tersisa sedikit untuk melakukanya
setelah itu aku duduk beristirahat sambil memakan roti coklat yang sambil
meminum Ice Caramel Machiatto yang aku beli ketika berjalan pulang kerumah
menurutku ini adalah minuman kopi paling enak tidak terlalu pahit dan manis
semua nya pas seimbang.
Hari keempat liburan aku isi dengan pergi rekreasi bersama keluarga
ke Kota Tua yang berada di daerah Jakarta kami berangkat pada jam 8 pagi
sejujurnya aku sangat malas untuk ikut namun apalah daya karena pada saat itu
satu hari sebelum adiku berulang tahun tepat pada perayaan hari raya Natal dan
adiku ingin kami semua mengikuti keinginannya, jujur sungguh merepotkan bagiku
yang ingin tetap tidur saja daripada harus menjemur diri di Kota Tua.
Selain panas Kota Tua juga memiliki kelebihannya tersendiri seperti
bangunan-bangunannya dengan ciri khas arsitektur bergaya belanda yang masih
terjaga dengan baik, dengan bangunan yang terjaga membuat kita bisa merasakan
suasana kota Jakarta pada masa penjajahan kolonial Belanda sampai Jepang, dan
satu hal lagi yang membuatku tertarik adalah kantin dan minimarket yang
menggunakan bangunan khas Belanda minimarket yang terletak disamping Batavia
Cafe agak menjorok kedalam bangunan kecil bergaya Belanda dengan cat putih
kusam itu dipenuhi pengunjung dan aku pun harus mengurungkan niatku untuk
membeli kopi.
Tidak bisa membeli kopi di minimarket akupun membeli es kopi yang
ada di kantin sebelah Museum Fathahillah bangunan kecil minimalis dengan cat
putih diluarnya dan cat warna coklat kayu dengan hiasan-hiasan dinding yang
tergantung rapih tiga kulkas dan beberapa rak makanan yang tersusun rapih, aku
pun memesan es kopi yang aku inginkan dengan membayar sebesar sepuluh ribu
rupiah menurutku itu harga yang standar dan tidak mahal untuk tempat wisata
karena yang biasa kita ketahui makanan dan minuman di tempat wisata harganya
bisa naik 3 kali lipat dari harga aslinya.
Setelah puas menikmati Kota Tua dengan berfoto dan bermain sepeda
kami memutuskan untuk pergi ke salah
satu pusat perbelanjaan yang terletak di sekitar Bundaran HI, udara dingin dan
hawa sejuk langsung mengjampiriku yang setelah berjam jam merasakan panasnya
matahari Kota Tua sebelum pergi berbelanja kami berempat memutuskan untuk makan
siang terlebih dahulu kami pun makan siang di dalam pusat perbelanjaan, setelah
makan kami pun berbelanja beberapa barang sebenarnya hanya adiku saja yang
berbelanja aku hanya melihat-lihat beberapa pakian yang menurutku bagus namun
keinginan untuk membeli pakaian itu pun datang dan aku membeli empat pasang
pakaian, dua pasang kemeja flanel tangan panjang, dan pasang kaus tangan pendek,
setelah puas berbelanja kami pun pulang kerumah dan sampai dirumah dengan
selamat.
Pada tanggal 25 Desember
2024 adalah hari raya Natal yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun adiku
kami mengisinya dengan memakan kue bersama dan pergi ke pusat perbelanjaan yang
ada di daerah Sawangan disana kami menonton film horor di bioskop film yang
bisa dibilang lebih baik dari film yang sebelumnya aku tonton, setelah puas
menonton film dan berjalan jalan kami pun kembali pulang kerumah.
Hari kelima liburan aku dan keluargaku memutuskan untuk pulang
kerumah kami yang berada diaerah Ciamis Jawa Barat dengan menggunakan kereta
dari Stasiun Gambir kami tiba di stasiun jam tujuh pagi dan sarapan di salah
satu restoran cepat saji yang berada di area stasiun setelah makan aku membeli
minuman kesukaanku, ya apalagi kalau bukan Ice Caramel Machiatto dengan ukuran
besar seharga tiga puluh delapan ribu kamipun berjalan menuju jalur yang
terdapat kereta yang akan kami naiki dari sini kita bisa melihat bangunan Monas
yang berdiri gagah teringat saat diriku masih kecil aku pernah berfoto disini
dan diusiaku ini aku mengulangnya kembali.
Singkat cerita kami pun tiba di ciamis pada jam empat sore enam jam
perjalanan diatas kereta bukanlah waktu yang lama karena tidak melelahkan
seperti naik mobil dll. Sesampainya di Ciamis sebelum pulang kerumah kami
memutuskan untuk makan makan dirumah makan yang terletak di depan Alun-Alun
kota Ciamis rumah makan yang sudah berdiri lama dan tidak pernah kehilangan
cita rasa sambal khas pedesaan yang takan tergantikan, setelah makan kami pun
pulang kerumah dengan menggunakan angkutan kota yang kebetulan masih ada dan
kami pun sampai dirumah dengan selamat.
Hari-hari berikutnya aku isi dengan berbakti kepada kedua orang
tuaku yaa seperti menyapu dan mengepel rumah dan halaman rumah setiap pagi
memasak nasi, membetulkan antena televisi yang sempat rusak, membuat meja dll
sampai pada satu hari sebelum tahun baru kami sekeluarga berkunjung kerumah
nenek dari ibuku yang berada didaerah Kawali masih termasuk kabupaten Ciamis
namun letaknya yang agak jauh dengan perkotaan tetapi dekat dengan objek wisata
Situ Lengkong didaerah Panjalu yang konon katanya tempat dimana kedua cucu
Raden Prabu Siliwangi berubah menjadi Maung Panjalu yang menjaga daerah Panjalu.
Sepulang dari rumah nenek kami berempat makan siang di warung bakso
dipinggir jalan rasa lapar bercampur rasa kantuk ini sungguh sangat tak
tertahankan yang mengakibatkan aku kurang menikmati bakso yang kumakan setelah
itu kami pun pulang dan sampai dirumah pada pukul dua siang aku langsung
tertidur dan terbangun pada jam setengah tiga sore aku bergegas mandi karena
aku punya janji untuk merayakan malam tahun baru dengan kawan-kawanku dari
pondok lama di sebuah villa milik temanku di daerah Tasikmalaya aku berangkat
jam tiga sore dengan menggunakan motor yang sudah selama enam tahun menemaniku
namun masih nampak seperti baru karena jarang diggunakan yaa aku sangat suka
dengan motor ini karena hanya tiga orang yang memiliki motor ini di ciamis
salah satunya Bupati Ciamis dan dua lainya adalah aku dan satu bapak-bapak
berumur 50 tahun yang pernah aku temui disebuah komunitas motor dan sangat
jarang sekarang yang memiliki motor ini dengan tipe Built up karena memang
mereka tidak mnegeluarkan tipe ini tetapi menggantinya dengan tipe lokal yang
biasa dipakai orang-orang.
Aku tiba dirumah temanku pada jam empat sore dengan membawa enam
ekor ayam yang sudah kupotong dan kubersihkan di pemotongan ayam kami pun
bersalaman nampak beberapa orang sudah berkumpul untuk berangkat ke villa
bersama-sama.
Weh aya si Gibran cageur maneh, kumaha ngabdi di jakarta aman?[1]
Wah si eta hirup keneh euyy sugan geus maot tara aya dina grup[2]
Yehh hirup keneh ath urang mah kan aya pangkat jendral yang harus
dikejar dan bidan yang harus dilamar...[3]
Hahahaaha ngahayal maneh[4]
Hahahahaha ( Suara tawa banyak orang )
Kumaha ieu teh nungguan saha deui?[5]
Nungguan si Jarpan kedeng deui [6]
Owh heeh atuh sok.[7]
Assalamualaikum...
Waalaikumsalamm, tah si Jarpan beteung gede kitu[8]
Ngaledek wae maneh mah kieu kieu ge idaman wanita boyy[9]
Hahahahaha ( Suara tawa banyak orang )
Setelah semua berkumpul kamicpun berangkat menuju villa dengan
mnenggunakan motor perjalan sepuluh menit adalah waktu yang sangat singkat kami
pun sampai di villa sebelum Maghrib terlihat sudah ada banyak makanan dan
minuman yang menyambut kami dan kami pun tidak sabar untuk memulai acara nya
yang akan dilakukan pada malam hari setelah kita pulang dari cafe.
Singkat cerita setelah pulang dari cafe kami pun langsung memulai
acaranya dengan membakar ayam bakar terlebih dahulu, menyiapkan nasi, sambal,
frozen food, dll. Setelah semua selesai kami tidak langsung makan namun kami
saling bertukar cerita tentang pengalaman mengabdi kami masing-masing jujur aku
sangat sedih harus mnegarang cerita karena dari semua temanku hanya akulah yang
masih duduk dibangku Aliyyah dan menjadi seorang santri bukanlah seorang ustaz
pengabdian seperti mereka, namun mereka tidak mengetahui identitas dan
keadaanku sebenarnya karena aku selalu menutupinya dari semua orang yang pernah
aku kenal termasuk teman-teman SD, SMP dll.
Saat itu malam tahun baru dimana banyak orang-orang merasakan
kebahgiaan mereka masing-masing baik dengan keluarga, pasangan, teman, maupun
mantan. Tetapi entah mengapa pada saat itu hatiku terasa tidak nyaman gelisah
bercampur sedih memenuhi hatiku karena ada hal yang tidak bisa kujelaskan
tetapi aku juga turut senang bisa bertemu dengan kawan-kawan lamaku dan jujur
aku sangat menikmatinya walaupun rasa sakit dihati ini terus tumbuh dan
membesar.
Tamat...