seekor semut merangkak
pada selembar layar putih
bergerak menembus gelap
papan ketik: jalur yang abai
pada sebalok spasi, duapuluh-enam huruf,
sepuluh angka, empat arah mata panah,
seperangkat tombol fungsi, petak-petak
yang ia mengerti dan tak ia mengerti
tak kudapati ia timbul tenggelam di sela-sela tombol
tak kudapati ia berhenti di atas tombol pesawat
tak kudapati ia mencari-cari tombol hapus
hanya terang monitor
keberadaanya lama-lama mencuri mataku
dan itu sungguh mengganggu
kutekan punggung si semut dengan ujung telunjuk
dan ia melengket pada layar
setelah layar kembali bersih,
aku harus mulai mengetik sesuatu.