Sebuah kerlap-kerlip lampu warna-warni menghiasi malam pada waktu jaga oleh keempat pemuda yang asyik dengan permainan maya mereka
Somblo : ayok lawan-lawan, yah mati maneh, mati maneh
(Sambil memukul triplek kayu )
Poleng : haduh gak bisa biasa ae ta ?
Somblo : iri bilang Boss!
Poleng : kalau kiri ?
Somblo : ya tinggal riting tangan kiri saja Boss kalau mau cebok
(Wardoyo pun kemudian memotong pembicaraan mereka di tengah lantaran merasa terganggu saat dirinya sedang membaca berita online)
Wardoyo : kalian ini ribut apa se, jangan panas-panas gini to
Somblo : yaelah War, bikin sirup Abang aja tinggal tambahin es biar hati dan suasana kita ini adem
Wardoyo : bukan itu maksudnya Mblo, jadi gini, dari pada ribut perkara game di Hp kalian ini masing-masing alangkah baiknya , coba kalian manfaatin tu buat baca-baca informasi penting berita kek atau yang lain, kan ada manfaatnya.
(Poleng yang kemudian mulai ikut dalam pembicaraan mereka, nampak raut mukanya sedikit kesal pada Wardoyo)
Poleng : terserah-terserah, aku dapat menangkap apa yang Kon maksud War, Sosial dictancing memperbanyak bacaan, termasuk sering ngajakin buku kencan, lah sekarang kok kita malah berkumpul gk jelas, nganggur ? Kenapa gk sekalian menyendiri aja di rumah sambil baca-baca
Wardoyo : lah kita kan kumpul disini ada niat menjaga desa kita agar tetap aman sentosa, kalau Ndak, orang yang keluar masuk gimana apa lagi kagak pakai masker
Poleng : Yaya terserah,
Wardoyo : yaelah, sekarang nih baca ada berita " 1 tahun penjara anak Bupati tabrak lari"
(Somblo terkejut mulai menatap serius pada wajah Wardoyo)
Somblo : eh gimana-gimana serius satu tahun penjara ?, Buset dah itu hakim kurang ngopi
Wardoyo : menurut keterangan si anak Bupati tersebut terbukti mabuk berat saat nyetir, eh tau-taunya nabrak orang, malah bilangnya gk sengaja gara-gara mabuk.
Poleng : hmm sudahlah biarin hukum di Indonesia memang begitu, yah mau gimana lagi, kalau jaksa dan hakim tersebut di sogok rokok se cepet pun mungkin mereka bakal memberatkan vonisnya
Wardoyo : Hukum bisa di tutup dengan uang untuk apa kita kuliah dan lulus berlabelkan SH
Seketika itu seorang gadis tengah mengenakan seragam SMA nya datang menghampiri ketiga pemuda itu, yang ternyata adalah adik dari Wardoyo
Wardoyo : ehh baru pulang habis darimana aja kau.
Wartini : ini mas Warti habis beli buku bimbel buat persiapan (UTBK) kebetulan uang tabungan Warti cukup
Poleng : he Warti rencana mau jadi angkatan jalur Corona ? Masuk kuliah (Poleng tertawa ngakak)
Warti : yo gak lah bang ya Abang kali yang gak tau seputar dunia perkuliahan (memasang wajah kesal. Wardoyo pun berbalas kesal memandangi wajah Warti)
Wardoyo : di jotos sama Bapak mau kau ? Ngelayap aja nurutin gengsi. Mending lulus SMA langsung kerja, bantu-bantu bapak ibu jualan berambang di pasar
Warti : justru Warti mau ngerubah nasib kita mas, andai saja Warti keterima di jurusan Hukum, suatu saat Warti bisa cari kerja yang mapan. (Poleng pun menyatu warti dengan sedikit tertawa)
Poleng : he Warti kau mau masuk jurusan Hukum ? Seberapa tau dirimu mengenal arti keadilan ha ?
Warti : ya intinya dari pihak satu sama pihak lain sama-sama gak dirugikan bang.
Wardoyo : Yee mblekedes, mas habis baca koran online ini coba kau baca ( Warti sambil melihat Hp yang di pegang masnya ) ini guru kau yang sudah sarjana, magister, Doktor hukum aja masih begini apa lagi kau Warti.
Warti : ya ini kan mereka mas bukan aku, yang penting Warti ingin mengubah nasib bapak sama Ibu
Somblo : kalau niat mau belajar hukum jangan berpikir karena gaji, jangan berpikir karena jabatan, rasanya gak adil kalau rasa penasaran kau pada jurusan hukum hanya sampai situ.
Warti : ngapain se ngurus hidup orang bang ( Wardoyo pun terlihat selesai menghabiskan beberapa hisaban, puntung rokok tersebut kemudian ia jatuhkan ke tanah dengan sedikit kesal)
Wardoyo : wes gak usah nyangkem , muleh!. (Sebelum Warti meninggalkan ia pun mengatakan)
Warti : seandainya Warti jadi sarjana hukum jangan katakan ibu dan bapak mas, Warti hanya tak ingin mereka tau, biyaya dari mana saat Warti bisa kuliah.
Bersambung.....