oranment
play icon
Implementasi Punishmen yang Ideal Sebagai Alat Motivasi Belajar Era 4.0
Kutipan Resensi Implementasi Punishmen yang Ideal Sebagai Alat Motivasi Belajar Era 4.0
Karya harisfirismandalcom
Baca selengkapnya di Penakota.id

A. Pendahuluan


Era Industri 4.0 merupakan era kemajuan terutama dalam bidang teknologi, Indonesia sendiri mulai bersaing dalam memajukan dunia pendidikan yang mutakhir, dengan proses pembelajaran yang disesuaikan oleh kebutuhan siswa era 4.0 yang mana guru harus mampu menyesuaikan kebutuhan termasuk bahan ajar yang direncanakan, guna mengikuti perkembangan sesuai era 4.0.


Proses pembelajaran dikelas yang dilakukan guru tidak lagi menggunakan sistem tradisional seperti dulu yakni sistem mengajar yang mana guru lebih menekankan metode mengajar ceramah, namun juga menggunakan segenap fasilitas mengenai media yang dikembangkan sebagai bahan ajar guru. Perkembangan mengenai teknologi cukup pesat terutama dalam bidang pendidikan dengan begitu siswa di era 4.0 ini lebih terampil memanfaatkan teknologi seperti halnya E-book atau E-libary, sehingga tanpa harus juga bertatap muka dengan guru. Kristiawan ( Noviani dan Akbar.2019:19) selain itu sistem kurikulum yang turut perlu di sesuaikan dalam perkembangan yang begitu penting dikaji oleh karena itu profesi guru era 4.0 harus mampu menjawab permasalahan tersebut sehingga proses pembelajaran akan mencapai hasil yang di tentukan di era perkembangan zaman.


Disamping mengenai perkembangan teknologi era 4 .0 kasus kasus kekerasan baik kekerasan fisik maupun seksual yang viral di media sosial antara guru terhadap siswa menjadi hal yang hangat dibicarakan. Guru tak lagi menjadi orang yang istimewa di hadapan publik mengenai maraknya kasus-kasus pelecehan maupun kekerasan, oleh karena itu Etika profesi guru era 4.0 perlu di implementasikan sehingga menjadikan guru berkompeten pada era 4.0


Kinerja guru sendiri juga diukur dari tingkat keprofesionalannya yang mana mempertanggung jawabkan tugas keprofesiannya serta memperoleh ketercapaian mengenai tujuan pembelajaeannya


Kode pada etika profesi guru sendiri merupakan sebuah norma profesi yang dijalaninya sebagai landasan moral mengenai sikap profesional individu, sedangkan etika bagi guru sendiri di tengah masyarakat adalah di percaya dan di tiru (Perdani,dkk.2019:17) oleh karena itu mustahil bagi seorang guru yang melakukan pelanggaran etika terutama dalam dunia pekerjaannya yang mana peran guru dimata masyarakat sangat berpengaruh penting bagi perubahan bangsa, selain itu menurut Perdani,Dkk (2019:12) aturan profesi guru ada dalam undang-undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005, yang menjelaskan bahwasannya tugas utama guru adalah mengajar, mendidik, membimbing serta mengarahkan siswa, oleh karena itu peran guru penting untuk diimplementasikan keprofesionalannya 

, dengan demikian artikel ini akan mengidentifikasi kode etik guru era 4.0 serta bagaimana peran profesionalitas guru pada perkembangan zaman ke zaman dapat terwujud



 B. Pembahasan


Kekerasan guru terhadap siswa sudah menjadi hal yang umum. Semenjak peraturan pemerintahan memberlakukan pasal nomor 82 tahun 2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan dilingkungan satuan pendidikan, membawa dampak terhadap guru agar berhati- dalam menerapkan sistem hukuman bagi siswanya yang melanggar batas aturan sekolah, namun tidak banyak juga guru- guru yang tidak menggunakan cara kekerasan dalam mendidik siswanya seperti yang dijelaskan Ferdinan Detik News (2019) mengenai siswa SMP di menado yang meninggal usai dihukum guru berlari karena terlambat masuk sekolah, selain itu juga ada 6 orang yang dijemur selama 15 menit kemudian mereka disuruh berlari


Dari kasus tersebut guru lebih memprioritaskan hukuman fisik, yang mana guru tidak mengetahui mengenai hukuman yang relevan untuk peserta didik, seharusnya guru memberikan hukuman berupa tugas menulis satu lembar mengenai kalimat pernyataan dibuku tulis ataupun jika di lingkungan sekolah Madrasah peserta didik hanya cukup diberikan hukuman berupa menghafal surat-surat pendek Al-Qur'an yang mana itu akan sangat bermanfaat dari pada hanya memprioritaskan hukuman fisik.


Di Indonesia ada beberapa yang menggunakan hukuman yang tidak relevan terutama pada kasus siswa yang ketahuan merokok, seperti yang dikemukakan oleh Astyawan jurnalis News.Okezone (Kamis 8 November 2018) tentang viralnya siswa SD yang disuruh gurunya merokok akibat ketahuan menghisap rokok, meskipun siswa ketahuan merokok seharusnya guru memberikan edukasi yang bermanfaat, dan bukan membuat siswa berbuat kembali melakukan kesalahannya tersebut, jika guru menginginkan peserta didiknya jera ada kalanya menerapkan metode hukuman seperti pengurangan nilai atau di beri skor tidak naik kelas sehingga hukuman tersebut relevan diterapkan bagi peserta didik yang ketahuan merokok,



Selain kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada siswa  juga ada kekerasan guru yang dilakukan oleh siswa yang memprihatinkan dunia pendidikan pada tahun 2019 dikutip dalam tribunews di duga kejadian tersebut berawal ketika guru mempergoki siswa tersebut merokok di kelas, siswa tersebut tidak terima di tegur guru tersebut dan yang paling buruk adalah siswa tersebut malah melawan, hal yang perlu kita ketahui disini kita tidak perlu menjust mengenai kenakalan siswa tersebut yang tidak bisa dimaafkan akan tetapi kita mencoba mengenali lebih dalam mengenai siswa tersebut mulai dari latar belakang keluarga serta faktor yang memicu kenakalan siswa tersebut, faktor faktor kenakalan siswa khususnya usia remaja, H.Muh. Farozin serta Kartika Nur Fathiyah (Suhardi.2010:14) membaginya menjadi 2 faktor antara lain Faktor Internal dan Faktor Eksternal


Faktor Eksternal sendiri adalah lingkungan siswa yang turut mempengaruhi, seperti halnya pergaulan terhadap teman yang turut mempengaruhi siswa tersebut  

Selain itu faktor terhadap teman, faktor keluarga juga menjadi pendukung mengenai kenakalan siswa tersebut, yang mana keluarga tak mampu memantau anak mereka lebih jauh sekaligus juga karena problematika pertengkaran mengenai ayah dan ibu menjadi pemicu anak tersebut bertindak demikian. Sedangkan untuk faktor internal sendiri adalah dari kepribadian siswa itu tersebut yang turut mendorong kejiwaan siswa bertindak pada hal yang diluar batas. Oleh karena itu peserta didik perlu diberi penguatan sekaligus dorongan motivasi yang juga akan turut mempengaruhi peserta didik tersebut.


Dalam proses pembelajaran guru harus memikirkan mengenai semenarik mungkin dalam cara atau gaya mengajar yang mengakibatkan peserta didik tertarik dengan guru tersebut tanpa adanya konflik mengenai kekerasan apapun, seperti dilakukan oleh dinas Pendidikan Maros latih guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang menarik dikutip dari Twibunnews Makasar Selasa 23 Januari 2018. Pelatihan tersebut berlangsung selama 2 hari namun yang datang bukan dari guru-guru SMA, SMP melainkan yang datang Guru Paud dan Guru SD, hal ini yang nantinya perlu diterapkan kepada guru mengenai pelatihan- Pelatihan mengajar dalam metode yang menarik selain itu juga program sosialisasi pembinaan guru agar tetap dilakukan secara lebih intens agar terciptanya lingkungan Profesional di dalam dunia pendidikan



C. Kesimpulan


Guru merupakan sebuah contoh atau teladan yang baik, yang senantiasa berusaha keras megubah setiap karakter anak bangsa kedepannya menjadi lebih baik, dunia pendidikan senantiasa menjadi tumpuan yang penting, dengan begitu sangat disayangkan apabila dunia pendidikan di Indonesia menjadi lahan kekerasan yang dilakukan oleh guru maupun siswa oleh guru, oleh karena itu dalam era 4.0 setidaknya pemerintah lebih memerhatikan dunia pendidikan, terutama memberikan pembinaan bagi guru agar menjalankan profesinya lebih baik lagi tanpa adanya kekerasan lagi di dalam dunia pendidikan




Daftar Pustaka


Akbar,Noviana.2019. Tantangan dan Solusi Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan Di Indonesia. Universitas PGRI Palembang https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/download/2927/2764&ved=2ahUKEwiK_bTK2pzoAhXrILcAHeDpDxgQFjAAegQIARAC&usg=AOvVaw2wvp5s251vaoFy3cDQQ1WD


Akbar,Noviana.2019. Tantangan dan Solusi Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan Di Indonesia. Universitas PGRI Palembang https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/download/2927/2764&ved=2ahUKEwiK_bTK2pzoAhXrILcAHeDpDxgQFjAAegQIARAC&usg=AOvVaw2wvp5s251vaoFy3cDQQ1WD



Perdani,Budiana, dan Indrowaty.2019. Etika Profesi Pendidikan Generasi Milenial 4.0



https://makassar.tribunnews.com/2019/02/10/video-viral-siswa-pukul-guru-di-kelas-karena-ditegur-merokok-begini-nasib-siswa-smp-itu-sekarang


https://news.detik.com/berita/d-4731374/siswa-smp-di-manado-meninggal-usai-dihukum-lari-polisi-tunggu-autopsi


https://news.okezone.com/amp/2018/11/08/525/1974810/viral-siswa-sd-di-sukabumi-disuruh-merokok-oleh-guru-faktanya-begini



https://makassar.tribunnews.com/amp/2018/01/23/dinas-pendidikan-maros-latih-guru-untuk-terapkan-metode-pembelajaran-menarik


calendar
06 Jul 2020 22:58
view
71
wisataliterasi
Perum TNI-AL Blok i 3no.6 RT.27/RW.08, Waras, Sugihwaras, Kec. Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61271, Indonesia
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig