oranment
play icon
Metafora Laut
Cerpen
karya @hasani
Kutipan Cerpen Metafora Laut
Karya hasani
Baca selengkapnya di Penakota.id

Sebenarnya, aku sungguh ingin tahu isi hati terdalam mu. Sudah hampir setahun berlalu dan aku tak kunjung mengenalimu. Kamu adalah samudera dimana aku yang berusaha menyelaminya kau hempas ke tepian, aku yang terlalu takut terjun ke dalam, dan kamu yang super protektif menghalangi para penyelam, para nelayan, para peneliti biota laut, dan para individu yang hendak masuk ke dalam. Boleh aku tanya mengapa walau jawabnya pasti diam dan sanggah semata?

~

Belakangan ini, kamu selalu membuatku gusar. Dimana linimasa yang kamu kelola menunjukkan situasi yang tidak baik-baik saja, banyak tulisan runyam yang bertebaran disana. Aku mau tak mau ikut merasa gusar dan bertanya-tanya dalam diam. Tentu saja aku tidak bisa langsung bertanya-tanya padamu. Bisa-bisa kamu marah, muntab seperti dulu. Aku tak berusaha terjun semakin dalam karena aku tahu bekalku belum cukup sedang kamu seperti makin gemuruh saja. Sialan memang. Cuma jatuh kepadamu lah aku merasakan dua hal. Harapan dan ketakutan. Sekaligus.

~

Sikapmu tak tertebak, berulang kali berkata kalau kamu tidak pernah bisa jatuh secara mudah. Tidak pernah bisa menemaniku, tidak bisa jatuh bersamaku dan membentuk muara yang baru. Tegaskan itu sekali lagi, aku akan tuli. Semakin tuli dan keras kepala rasanya, namun aku sudah jatuh. Aku menyerahkan diri secara total padamu. Totalitasku malu untuk ku utarakan, biar kamu yang merasakan. Tolong jangan anggap beban, aku mencintaimu tanpa beban. Aku menyerahkan diri secara total tanpa paksaan.

~

Katamu, kamu tidak pernah menungguku. Aku yang datang kepadamu. Seperti hamba yang datang pada Tuhannya. Kamu adalah kebutuhan, kamu adalah anugerah. Aku melihat Tuhan dalam dirimu, dalam sorot matamu, dalam tawamu. kamu tahu sendiri aku adalah seorang yang keras kepala. Aku tetap akan menunggumu, kata orang-orang tak ada sesuatu yang sia-sia.

~

Aku sering bertanya dalam tiap kesendirianku. Mengapa jua aku berikan hatiku kepada kuntum mawar yang mekar tanpa kehadiranku, sementara aku masih tetap berkubang dalam debu? Rasa-rasanya, hanya hati sekeras batulah yang mampu menghancurkan hati seperti milikmu dan milikku!

~

Tunggu dulu, apakah batu hanya bisa hancur dengan benda keras seperti batu? Bukankah setitik air bisa membuat batu hancur jika terus menerus terkucur? Timbul pertanyaan berulang. Aku air atau batu?

~

Aku sudah mencintaimu semenjak itu. Sekeras penolakanmu, sekeras usahaku. Kamu menghempasku, menyuruhku untuk mengupayakan melupakanmu. Aku tertawa. Aku sudah, berupaya. Aku sudah dan berupaya. Aku sudah dan berupaya. Aku sudah. Seperti kamu, yang mengupayakan mencintai namun tidak bisa. Pun aku yang mengupayakan melupakan namun tak bisa.

~

Jika kamu membaca tiap lembaran dari hari ini, aku memohon padamu. Untuk jangan merasa terbebani. Aku tahu, kamu adalah surga. Surga bagiku, namun tak jua dapat ku temukan kunci untuk membuka pintu gerbangnya dimana pun. Apapun yang kamu beri, akan aku terima. Meski itu berupa derita dan air mata. Aku anggap itu rahmatmu. Berkah yang harus ku tampa. Melihatmu bahagia, meski aku berurai air mata adalah paradoks yang aku anggap sebagai anugerah.

~

Entah kamu bertanya atau tidak. Aku sendiri tidak tahu ini cinta atau alpa, aku tidak bisa mengira. Absurd? Bodoh? Sia-sia? Aku tidak bisa menemukan padu padan kata yang sepadan hanya tuk mengutarakan atau membeberkan jawaban.

~

Kamu adalah rasa mabuk yang bikin candu, pertama kali memang menjadi yang terhebat sekaligus terberat.

~

Kamu adalah misteri, sepanjang cerita ini adalah misteri. Semoga daun jatuh, menyikap segalanya satu per satu. Aku sudah, hanya berdoa semoga segalanya indah. Entah dipandang dari mata yang mana. Mataku, matamu, mata orang lain, atau mata sang pencipta.

~

Entahlah… kuharap kamu sehat-sehat saja. Tidurlah, besok kamu harus hidup lagi dan berulang kali.


28 September 2020

calendar
28 Sep 2020 18:37
view
173
wisataliterasi
Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig