Beranda linimasamu dipenuhi bahasan-bahasan cinta bak Jalaluddin Rumi. Tidak biasanya kamu seperti ini dan aku sedikit ngeri jika kamu kesambet dedemit kasmaran jembatan penyebrangan orang depan gang kosanmu. Imajiku melayang bahkan untuk hal-hal remeh.
~
Tiga hari lalu kamu mengunci seluruh akun media sosialmu. Kekhawatiran menjalariku, pikiranku terbang ke suatu kejadian jika kamu liputan dan kamu terhalang suatu rintangan. Preman barangkali, atau sesuatu yang tak dikehendaki yang kamu temui di jalanan. Bisa saja pejabat tukang obral yang hendak iseng padamu. Aku bertanya, tapi aku pengecut. Aku tidak berani bertanya dan aku sebagai penguntit kecil hanya bisa berdiam menunggumu.
~
Hei.. hei… aku tahu pikiran kalian. Aku bukan penguntit professional. Aku hanya mencari kabar berita dari tulisan-tulisannya. Mengetahui dia baik-baik saja sebenarnya cukup dan aku tidak berlaku terlalu jauh. Hei… hei… aku bukanlah seseorang yang seseram itu, hilangkan pikiran aneh dan liar kalian padaku. Aku baik-baik saja
~
Benarkah? Disatu sisi aku tidak membiarkan kalian memelihara pikiran aneh dan liar. Tapi saat itu aku terangsang pikiran liar yang menjalar di pusat itu-itu saja. Suatu ketakutan yang tak berlandaskan apa-apa, suatu kekhawatiran yang bergantungan dalam alam pikiran.
~
Aku terlalu pengecut dan takut. Mengulangi jatuh ke lubang yang sama adalah hal yang sia-sia dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku masih ingat bagaimana kamu marah, dan aku memutuskan segala sesuatunya dengan dunia. Teman-temanku bilang aku terlalu nekat, tapi aku tidak peduli. Aku harus sembuh, dan kamu juga harus sembuh. Sekarang aku berhati-hati dan tidak mau gegabah saja.
~
Aku beranikan diriku mencoret kertas pesan disini, walau kamu tidak akan pernah membacanya, entahlah, siapa tahu? Apa kabarmu? Masihkah kamu tetap diam?
~
Berhari-malam yang kita jalani, aku memberanikan diri dan mengulang yang pernah kuucap tanpa kecap. Jangan mati, aku tahu masih pandemi, tapi kamu jangan mati. Tetaplah baca ringkasan keabsurdan yang kau bawa, tetaplah menjemur baju-bajumu, kalau mencuci dalam bak, jangan biarkan tanganmu tergores besi pinggirnya. Aku bisa merasa sakit saat kamu terluka walau kamu bersikap baik-baik saja.
~
Langit cerah, selalu ada Antares yang berwarna terang menyala. Langit cerah, tidurlah. Kuharap kamu baik-baik saja, jangan biarkan baju kesukaanmu luntur. Sebaiknya baca petunjuk pencucian dan anjuran penggunaan deterjen dengan baik dan benar.
02 Oktober 2020. 23:10