Kutipan Puisi
Mata Kaca Ibu
Karya
hermanxherman
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Tak sempat teralir, kata maaf pada pamitku yang serupa nyala petir.
Kukemasi diri dan meninggalkan beberapa khawatir.
Lembab di mata tertahan, sebelum diriku hilang sesudah pertigaan.
Aku harus belajar terbang.
Masa depan sedang kurakit, di luar ruang rahimmu yang sempit.
di punggungku kelak hidupmu berkait.
Biar doamu tetap menjalar, meski tatap muka tak bisa terus tergelar
Kau harus belajar tenang.
Unduh teks untuk IG story