Kutipan Puisi
Marah
Karya
hermanxherman
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Menjadi pemarah setiap hari
Bergegas menua atau jadi benda mati saja
Meja, brangkas , apa saja yang tak bisa diajak bicara.
Dan pendingin ruangan membekukan kita.
Kebosanan, berhala yang kusembah.
Detik disini terasa begitu plastik, tak kunjung terurai tanah.
Di belakang punggung
Kusimpan benang dan jarum.
Aku senang belajar menyulam, menjahit mulut yang tak bisa diam.
Aku senang mengumpulkan kerikil tajam, binatang jalang
Apa saja yang bisa menyumbat pendengaran.
Unduh teks untuk IG story