oranment
play icon
Cover
Cerpen
Kutipan Cerpen Cover
Karya hikmahmutmainah
Baca selengkapnya di Penakota.id

Setiap manusia pastilah dirinya memiliki yang namanya pancaindra, salah satu pancaindra tersebut adalah mata. Mata merupakan alat manusia yang dimiliki untuk melihat yang ada di sekelilingnya. Dengan mata kita bisa melihat indahnya dunia, dari mata juga kita mampu melihatakan kebaikan dan keburukan yang dimiliki manusia itu juga. Tapi terkadang kita salah menduga dengan apa yang kita lihat pada realitanya. Salah satu contohnya ialah penilaian kita terhadap seseorang karena apa yang terlihat buruk belum tentu buruk pula, sedangkan apa yang terlihat baik belum tentu baik pula. Itulah manusia,hanya memandang manusia hanya dari covernya saja, padahal belum tentu seperti itu.

           Sama seperti yang terjadi pada seorang gadis bernama Ria yang duduk di bangku kelas 11. Dengan berpakaian sederhana yang sering ia gunakan saat bersekolah membuat teman-temannya memanggil dengan sebutan Si Culun. Hanya karena penampilannya yang berbeda dengan yang lain dia mendapat bully dari teman sekelasnya. Jika dilihattindakan yang dilakukan teman-temannya itu sudah melampaui batas, namun Ria tetap diam dan tidak mau melaporkannya ke pihak sekolah.

     Hingga terjadi di suatu hari didalam kelas, salah satu teman datang menghampirinya dan dengan lantang mengatakan,

          “Hai teman-teman lihatlah, ternyata gadis culun ini masih berani datang ke sekolah ini. Lihatlah penampilannya yang kumuh ini dan kurang gaul.” Ucap Bryan dengan lantang

           “Hahaha, kasihan ya dia. Sepertinya dia salah masuk sekolah, seharus dia masuk sekolah yang beradadekat pada pedesaan itu bukan di sekolah yang mewah ini.” Ucap salah seorang perempuan berambut pirang

      Memang bisa dikatakan sekolah yang di masuki Ria adalah sekolah terfavorit di desa tempat tinggalnya. Dan sebenarnya Ria pun tak ingin masuk ke sekolah ini hanya saja orang tuanya menyuruh dia untuk masuk. Apa boleh buat, karena Ria termasuk anak yang baik hati, sopan, rajin, pintar, dan bisa menghormati apapun yang dikatakan oleh orang tuanya. Dapat dikatakan Ria selalu mendapatkan juara kelas saat pembagian raport akhir semester tiba, tapi entah kenapa teman-temannya pun tak bisa menganggap Ria sebagai teman. Entahlah, apa karena mereka iri dengan Ria sehingga tak ingin berkawan dengannya.

       Setiap harinya pun tetap sama, Ria kerap mendapat pembullyan di sekolah. Hingga terjadi dimana ada seorang guru yang tau dan melihat Ria di bully olehsiswa disekolah itu.

     “Anak culun, anak culun, anak culun, hahaha.” Ucap teman Ria dengan mengelilingnya.

       “Hey anak culun, sudahlah kau tak usah sekolah disini. Disini itu tempat dari anak orang kaya yang berpakain keren, tak sepertimu yang beepenampilan seperti orang miskin. Hahaha, enyahlah kau.” Ucap Bryan dengan tertawa puas

         “Hahahahah......” tawa teman sekalian

           Bryan merupakan anak yang terkenal akan penampilannya yang keren dengan circle sekumpulan siswa yang keren di sekolah ini. Tak hanya itu Bryan merupakan seorang siswa yang sudah banyak mendapatkan kasus atas pembullyan yang terjadi di sekolah ini. Yup benar, dia anak yang suka membully anak lainnya. sama seperti Ria yang di bully habis-hbisan oleh Bryan.

          “Hey...Heyyy! ada apa ini ribut-ribut?” tanya seorang guru yang melihat kejadian itu

           Semua siswa terdiam....

          “Ria, apa yang terjadi? Coba jelaskan semuanya?” tegas Bu Guru

           Saat ditanya akan keadaan yang terjadi oleh Bu Guru, Ria hanya bisa terdiam tanpa menolah kata sedikit pun, bisa di katakan Ria mengalami trauma sehingga ia mengalami tonic immobility. Hal ini merupakan salah satu kejadian dimana seorang yang mengalami ketakutan dan ia tak mampu untuk melakuka sesuatu sehingga hanyak mampu terdiam atau beku.

           “Untuk Ria dan Bryan harap menghadap Ibu ke kantor. Sudah semuanya bubar.”

           “Huuu. Dasar anak miskin.” Ucap Aris teman dekat Bryan  

           “Aris!! Sudah. Semuanya kembali ke kelasnya masing-masing. Cepat!!” tegas Bu Guru sekali lagi

           Bu Santi merupakan guru matematika yang ada di sekolah ini, dan Ia terkenal dengan guru yang killer. Guru galak sekaligus guru yang tidak di sukai oleh hampir sebagian siswa di sekolah ini.

           Sesampainya di kantor, Ria dan Bryan duduk berhadapan dengan kepala sekolah di ruang BK. Saat sedang berhadapan kepala sekolah menanyakan kepada Bryan,

         “Bryan..Bryan.. kamu sudah berapa kali aja masuk ke ruangan ini? Hampir setiap bulan kamu masuk, sampai muak bapak.” Ucap kepala sekolah dengan perasaan kecewa

           “Ria, kenapa yang terjadi, coba ceritakan pada Bapak.”

           Dari sini Ria tetap diam karena dia merasa takut, takut apabila dia mengadukan akan apa saja yang tlah terjadi maka akan bertambah pula bully yang akan di rasakannya. Jadi saat berada di ruang BK Ria hanya terdiam dan menangis.

           “Baiklah, jika kamu belum bisa menceritakan semuanya Bapak maklumi. Tapi jika kamu sudah siap, bisa cerita dan datang pada Bapak.”

           “Untuk kamu Bryan, besok Bapak minta orang tua kamu untuk datang ke sekolah menghadap Bapak.”

           “Kringgg...Kringgg”

Bel pulang telah berbunyi, yang menandakan waktu pulang sekolah telah tiba.

“Baik, karena bel pulang sudah berbunyi kalian diperbolehkan pulang.”

Saat perjalanan keluar menuju kelas, Bryan membisikkan sesuatu kepada Ria dengan penuh tatapan penuh amarah.

“Awas saja kau jika berani-beraninya mengatakan sesuatu sama Pak Rudi.” Suara tegas mengancam

Keesokan hari di sekolah Bryan dan teman-temannya tetap membully Ria. Bryan pun tak pernah jera akan hukuman yang telah di berikan para guru kepadanya.

“Hai culun, kau masih berani juga datang ke sekolah ini.”

Ria hanya terdiam dan menundukan kepalanya dan bertanya, “Memangnya kenapa kalau aku sekolah di sini?.

Bryan pun memandang rendah dan berkata, “Kamu masihnanya ada apa? Ya jelaslah sekolah ini pasti akan malu memiliki murid dengan berpenampilan culun seperti kamu, apalagi kamu masuk sekolah ini karena beasiswa. Memangnya kamu enggak malu sekolah di sini? Coba kau lihat penampilan kami semua, jauhdan sangat jauh berbeda denganmu? Bagaikan langit dan bumi. Paham kan sampai di sini? Sudahlah lebih baik keluar dari sekolah ini.” Ancam Bryan kepada Ria

Tidak lama dari hal itu, datanglah Pak Rudi kepala sekolah dengan raut wajah yang masam serasa ini marah hanya saja beliau menahan amarah terebut. Karena sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Bryandengan tegas mengatakan,

“Beginikah perlakuan kamu terhadap temanmu di sekolah? Siapa yang mengajarkanmu berkata seperti itu? Tidakkah kamu tahu dia siapa?” tegas Pak Rudi dengan amarah yang sudah berkecamuk tak terkendali akibat melihat Ria di bully.

“Untuk apa bapak membela Ria seperti itu? Memangnya dia siapa? Bukankah dia hanya gadis miskin yang tinggal di desa kumuh itu, lihatlah penampilan itu, culun. Ucap bryan dengan kesal

Mendengar hal itu dara tinggi Pak Rudi semakin naik, bukannya meminta maaf malah semakin menjadi-jadi.

“Apa kamu bilang, hanya karena penampilannya yang buruk kau mampu memperlakukannya dengan buruk? Asal kamu tau Ria adalah anak pemilik dari sekolah ini? Bapak sebenarnya ingin menegurmu tapi dengan mudah Ria memaafkanmu. Bapak sangat kecewa denganmu Bryan. Karena hal ini kamu saya keluarkan dari sekolah, pergi ke ruang BP untuk mengambil suratnya.”

Dengan penuh penyesalan Bryan menangis karena kesalahan yang mengharuskan ia dikeluarkan dari sekolah.

“Sebelum kau pergi dari sekolah ini, meminta maaf terlebih dahulu terhadap Ria karena telah membullynya.” Pesan Pak Rudi kepada Bryan

“Bapak ingin mengatakan ke kalian semua bahwa yang terpenting dari hidup ini adalah disaat kita mampu untuk menghormati orang lain, siapapun itu entah orang kaya ataupun miskin. Walaupun penampilan mereka biasa-biasa saja belum tentu penampilan itu menggambarkan kedudukan sosialnya. Mungkin kita lupa, bahwa di atas langit masih ada langit lagi, jadi jangan pernah menghina orang yang di bawah kita. Karena bisa jadi suatu saat orang itu akan berubah kedudukannya berada di atas kamu. setiap orang layak untuk dihargai.”

Mendengar pesan ini, semua murid tertunduk dengan rasa malu, tanpa berani untuk melihat ke wajah Pak Rudi dan Ria.

 

-THE END-


calendar
18 Jan 2023 06:27
view
23
wisataliterasi
Kota Bandar Lampung, Lampung
idle liked
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig