Retak Papua kembali menyeruak,
usai sejumlah orang menabur riak
Cerita penindasan dan pembebasan kembali hadir di ruang diskusi kita,
dangkal jika ditanggapi narasi reaktif tak berdasar,
apalagi yang berbicara adalah insan malas baca.
Atas nama kemanusiaan, tindakan yang tak indahkan harkat tak bisa dibenarkan.
Orang Papua serta mereka yang duduk di kursi kuasanya di Jakarta tak boleh abai dengan cita,
hingga benamkan soal lain dibaliknya.
Kejahatan atas dasar apapun tak boleh dilanggengkan,
apalagi hingga menggadai nyawa dan derita
Sebab bicara adil dan manusia bukan milik mereka yang punya kuasa dan jabatan,
dan inginnya rakyat papua harus kita dengar secara adil sejak dalam pikiran.